Oleh: Azzahra Inang Sahata, Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Perkembangan dimulai dari kecil hingga dewasa dan siap untuk menjalani kehidupan. Banyak faktor yang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak dalam membentuk kepribadian seseorang. Salah satunya yaitu peran orang tua dalam menerapkan pola asuh terhadap anak. Orang tua memiliki tanggung jawab penuh dalam memenuhi kebutuhan anak. Kebutuhan tersebut baik secara mental maupun fisik. Kebutuhan dapat diperoleh melalui pola asuh yang diterapkan oleh orang tua terhadap anak. Pola asuh dapat membantu anak bertumbuh dan berkembang dalam tahap perkembangan.
Setiap orang tua akan menerapkan pola asuh yang berbeda sesuai dengan perspektif masing-masing. Pemilihan pola asuh orang tua terhadap anak harus dipertimbangkan dengan tepat sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun mental.
Selain dari peran orang tua, ternyata terdapat banyak faktor yang dapat memengaruhi kepribadian anak. Khususnya pada faktor lingkungan yang sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian anak. Faktor tersebut meliputi orang tua, saudara, lingkungan di sekitar rumah, sekolah, dan di mana pun anak berada. Orang tua harus tepat dalam memilih lingkungan yang akan menjadi tempat tinggal. Lingkungan yang baik serta dukungan dari orang tua akan membentuk kepribadian yang mengarah pada hal-hal positif.
Pola Asuh Orang Tua yang Salah Dapat Menimbulkan Dampak Negatif bagi Anak
Terkadang, hal-hal yang dilakukan oleh orang tua, baik sengaja maupun tidak sengaja, akan dianggap benar oleh anak. Hal tersebut biasanya terjadi ketika anak masih kecil sehingga belum memahami tindakan tersebut baik atau tidak untuknya. Contohnya, ketika anak masih kecil, biasanya orang tua suka mencium dan memeluk sehingga anak berpikir hal tersebut boleh dilakukan. Akibatnya, dapat memengaruhi pemikiran anak tersebut.
Namun, hal ini dapat diatasi dengan memberikan pengajaran sejak dini kepada anak mengenai hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk melindungi diri dari orang yang tidak dikenal. Jika tidak dilakukan edukasi, maka dikhawatirkan anak dapat terjerumus dalam pergaulan bebas. Oleh sebab itu, orang tua harus selalu mengawasi anak, terutama saat anak memasuki tahap remaja.
Pada tahap remaja, anak akan mengalami perubahan yang signifikan, baik secara fisik maupun mental. Penting bagi orang tua untuk memberikan bimbingan yang tepat dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak.
Jenis-jenis Pola Asuh
Pola asuh yang diterapkan terbagi dalam 4 jenis, yaitu otoritatif, otoriter, permisif, dan neglectful. Pola asuh otoritatif memberikan ruang bagi anak dan orang tua untuk lebih banyak berdiskusi satu sama lain sehingga hubungan anak dan orang tua terjalin semakin dekat. Anak akan merasa lebih dihargai pendapatnya dan menjadi lebih terbuka kepada orang tuanya.
Pola asuh otoriter memberikan kontrol penuh terhadap anak sehingga anak menjadi lebih penurut dan takut mengungkapkan pendapatnya. Orang tua menerapkan aturan yang tegas tanpa mendengarkan pendapat dari anak.
Pola asuh permisif memberikan kenyamanan terhadap anak karena orang tua ingin layaknya menjadi teman bagi anak. Hal tersebut dapat menyebabkan anak menjadi manja karena semua keinginannya dapat dipenuhi oleh orang tua.
Pola asuh neglectful tidak memberikan batasan yang tegas terhadap anak karena orang tua terlihat acuh kepada anak. Hal tersebut bisa disebabkan oleh orang tua yang memiliki gangguan kesehatan mental. Oleh sebab itu, sebelum menjadi orang tua, sebaiknya menyiapkan mental yang sehat agar anak dapat berkembang dengan baik.
Segala sesuatu yang dilakukan oleh orang tua akan ditiru oleh anak karena anak belum memahami hal yang baik maupun buruk. Peran orang tua sangat penting dalam membentuk kepribadian anak. Oleh karena itu, perlu memahami dengan baik dan benar cara mendidik anak sehingga dampak yang ditimbulkan akan baik untuk masa depan anak. Jika orang tua salah dalam mendidik anak, hal ini dapat menyebabkan kesalahan yang fatal karena dapat memengaruhi perkembangan sosial-emosional sehingga anak tidak dapat beradaptasi serta mengendalikan emosi terhadap orang lain.
Pola Asuh Orang Tua Sesuai dengan Perkembangan Zaman
Perkembangan teknologi semakin pesat hingga saat ini, menyebabkan nilai-nilai positif dan negatif terus mengalami perubahan bagi kehidupan manusia. Peran orang tua dalam mendidik anaknya ikut mengalami perubahan mengikuti perkembangan zaman. Hal tersebut menyebabkan perbedaan pola asuh orang tua sebelum dan sesudah era digital.
Pada saat itu, pola asuh yang awalnya diterapkan hanya terletak pada perbedaan pandangan orang tua dalam mendidik anak, seperti pola asuh otoriter, permisif, dan demokratis. Walaupun sudah mengalami keberhasilan dalam mendidik anak, tetapi di era digital saat ini, pola asuh tersebut kurang efektif apabila tidak melakukan adaptasi dan sinkronisasi sesuai dengan perkembangan zaman, situasi, dan kondisi dalam hal mendidik anak.
Para orang tua zaman sekarang dapat dengan mudah mempelajari banyak hal dari internet, kemudian diajarkan kepada anak. Hal tersebut didukung oleh semakin cepatnya perkembangan zaman. Namun, ada pergolakan yang ditimbulkan antara pola asuh orang tua zaman dulu dan sekarang. Didikan orang tua zaman dulu terkesan lebih tegas dan memberikan aturan kepada anak, sedangkan didikan orang tua zaman sekarang lebih membebaskan anak dalam mengeksplorasi berbagai hal. Namun, orang tua harus tetap berhati-hati terhadap teknologi agar dampak negatif yang ditimbulkan tidak terlalu besar bagi anak.
Teknologi yang semakin maju menyebabkan kekhawatiran bagi orang tua karena akses internet yang semakin mudah untuk mencari berbagai hal dapat menyebabkan dampak negatif. Orang tua harus lebih bijak dalam mengawasi dan mengedukasi anak agar anak dapat membedakan hal negatif dan positif bagi dirinya.
Pengendalian yang dilakukan oleh orang tua dapat melalui pendekatan dan memberikan pemahaman mengenai dampak apa saja yang dapat ditimbulkan oleh internet. Orang tua dapat menjalin kedekatan agar anak mau memberitahukan apa saja yang dilakukannya. Hal tersebut dapat memudahkan orang tua dalam mengawasi perilaku anak.
Perilaku yang baik dapat membentuk karakter anak menjadi mandiri sehingga siap untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. Karakter yang baik akan mempermudah kehidupan sosialnya. Jika anak memiliki sikap sopan santun, dapat mengendalikan emosi, serta memiliki kepercayaan diri yang baik, maka orang di sekitarnya akan senang sehingga dapat memberikan kepercayaan kepadanya. Saat dewasa, kepercayaan sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Hal tersebut dapat mempermudah kehidupan seseorang.
Sebagai orang tua, peran sangat penting dalam membentuk kepribadian anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan bimbingan yang tepat sehingga menciptakan lingkungan yang mendukung bagi perkembangan anak. Orang tua harus memiliki jalinan komunikasi yang baik dengan anak agar dapat melakukan pengawasan serta memberikan pendidikan moral dalam mencegah pergaulan bebas di kalangan remaja.
Pemilihan pola asuh sangat berpengaruh bagi anak. Namun, orang tua tetap harus memberi batasan yang tegas serta mendorong anak untuk bersikap mandiri menghadapi masa yang akan datang. Di antara keempat pola asuh yang dapat diterapkan oleh orang tua adalah pola asuh otoritatif karena dapat memberikan manfaat untuk mendukung proses pengembangan potensi anak. Pola asuh otoritatif dapat dilakukan dengan memberikan ruang bagi anak dengan tetap memberikan batasan yang tegas sehingga mendukung anak untuk hidup mandiri dan bertanggung jawab.
*) Tanggung jawab atas opini ini sepenuhnya ada pada penulis sebagaimana tercantum, dan tidak mencerminkan pandangan atau kebijakan redaksi DailyKaltim.co.