Dailykaltim.co, Paser – Upaya Pemerintah Kabupaten Paser dalam meningkatkan kemandirian pemuda dari keluarga kurang mampu terus berlanjut. Melalui Dinas Sosial, pemerintah daerah secara rutin mengirimkan pemuda putus sekolah untuk mengikuti pelatihan keterampilan yang difasilitasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Program ini menjadi bagian dari komitmen Pemkab Paser untuk mewujudkan visi “Paser TUNTAS” yang menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat, khususnya generasi muda yang terpinggirkan dari jalur pendidikan formal.
“Setiap tahun kami mendapat kuota minimal empat peserta. Kadang bisa lebih, tergantung sisa kuota dari daerah lain,” ujar Kepala Dinas Sosial Kabupaten Paser, Hasanuddin, saat ditemui pada Rabu, 23 Juli 2025.
Peserta program merupakan pemuda berusia maksimal 20 tahun yang berasal dari keluarga miskin dan telah berhenti sekolah. Mereka dipilih melalui proses verifikasi yang dilakukan oleh Dinas Sosial sebelum diberangkatkan ke lokasi pelatihan.
Jenis keterampilan yang ditawarkan dalam pelatihan mencakup berbagai bidang, antara lain perbengkelan, tata boga, tata rias, dan barista. Menurut Hasanuddin, sejumlah alumni telah berhasil menerapkan keterampilan tersebut dengan membuka usaha sendiri.
“Ada beberapa peserta yang usahanya sudah berkembang cukup baik,” ungkapnya.
Pelatihan ini tidak berhenti pada tahap penguasaan keterampilan teknis. Dinas Sosial juga memberikan pembinaan lanjutan guna membantu peserta dalam mengelola dan mengembangkan usaha mereka. Bahkan, pemerintah daerah turut menyiapkan bantuan stimulan sebagai dukungan awal agar peserta dapat memulai usaha secara mandiri.
Di luar pelatihan bagi pelajar putus sekolah, Dinas Sosial Kabupaten Paser juga menggelar program kewirausahaan untuk keluarga prasejahtera. Berbeda dengan pelatihan pemuda, program ini diawali dengan analisis kebutuhan warga desa agar jenis usaha yang dikembangkan sesuai dengan potensi dan permintaan lokal.
“Kami sadar bahwa kebutuhan dan potensi tiap desa berbeda. Oleh karena itu, kami lakukan analisis terlebih dahulu agar program yang dijalankan tepat sasaran dan berkelanjutan,” jelas Hasanuddin.
Berbagai sektor telah menjadi sasaran program bantuan stimulan, seperti warung sembako, bengkel, dan angkringan. Diharapkan, melalui program ini, masyarakat tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan ekonominya sendiri, tetapi juga menciptakan peluang kerja di lingkungan sekitar.
“Kami ingin masyarakat bisa lebih mandiri secara ekonomi. Akan lebih baik lagi jika mereka juga bisa membuka peluang bagi orang lain,” tutup Hasanuddin.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.