Dailykaltim.co – Pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dan Pemerintah Papua Nugini, melalui Departemen Pendidikan Nasional, sepakat memperkuat kerja sama pendidikan dalam pertemuan bilateral di Istana Presiden, Bogor.
Kerja sama ini diwujudkan melalui penandatanganan Memorandum Saling Pengertian (MoU) oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Nadiem Anwar Makarim, dan Menteri Luar Negeri Papua Nugini. Sebelumnya, pada 2023, telah ditandatangani MoU bidang pendidikan tinggi antara Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Departemen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Papua Nugini.
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menyatakan bahwa Indonesia menyambut baik upaya kedua negara dalam menjaga kerja sama pendidikan melalui naskah kerja sama yang akan berlaku hingga 2033. Ruang lingkup kerja sama ini mencakup program pertukaran pelajar, penelitian bersama, beasiswa, pengembangan kurikulum, pembelajaran bahasa, dan program pelatihan.
“Selama lima tahun terakhir, melalui gerakan transformasi Merdeka Belajar, pemerintah Indonesia terus mendorong perwujudan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan relevan. Pembelajaran di sekolah kini semakin berpusat pada murid, memungkinkan pengembangan bakat dan minat secara optimal. Semua ini merupakan upaya untuk melahirkan sumber daya manusia unggul dengan karakter pembelajar sepanjang hayat,” kata Nadiem.
Revitalisasi pendidikan vokasi menjadi fokus utama dari Merdeka Belajar untuk menghasilkan lulusan yang siap bekerja, melanjutkan pendidikan, atau menjadi wirausaha. Saat ini, terdapat lebih dari 2.000 SMK Pusat Keunggulan yang mengedepankan skema taut suai (link and match) untuk mempererat kolaborasi antara pendidikan vokasi dengan dunia kerja dan industri. Kemendikbudristek juga mendukung kerja sama ini melalui skema pemadanan pendanaan atau matching fund.
Di jenjang pendidikan tinggi, Kemendikbudristek memberikan kemerdekaan lebih luas bagi mahasiswa untuk belajar di luar kampus melalui program Kampus Merdeka, salah satunya Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa akademik dan vokasi untuk magang di perusahaan kelas dunia.
Untuk program kerja sama, kedua negara dapat mengeksplorasi kolaborasi lebih lanjut melalui pelatihan bagi guru vokasi di Papua Nugini menggunakan skema upskilling dan reskilling, pelatihan daring atau luring, pelatihan campuran (institusi dan industri), pelatihan magang penuh di industri, atau pelatihan kerja.
“Pelatihan bagi mahasiswa lulusan pascasarjana Papua Nugini dapat dilakukan dengan skema pelatihan 3 bulan dan 6 bulan untuk program Pendidikan Keterampilan Kerja (PKK) dan Pendidikan Keterampilan Wirausaha (PKW),” jelas Nadiem.
Nadiem juga menguraikan sejumlah kemitraan antara kedua negara yang melibatkan peserta didik dari Papua Nugini. “Saat ini, ada dua mahasiswa Papua Nugini yang berpartisipasi dalam program Beasiswa Darmasiswa periode 2024/2025. Kemudian, untuk Program Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB), pada tahun 2024, ada tiga siswa dari Papua Nugini yang berpartisipasi dalam program ini. Saya berharap kita dapat mendorong lebih banyak siswa atau pemuda Papua Nugini untuk berpartisipasi dalam program-program tersebut.”
Dalam program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), sejak 2017, Indonesia telah mengirim 12 guru atau dosen untuk mempromosikan dan mengajar Bahasa Indonesia. Jumlah pemelajar BIPA saat ini mencapai 600 orang yang tersebar di lima lokasi pengajaran, yaitu Kedutaan Besar Republik Indonesia di Papua Nugini, Provinsi Popondeta, Provinsi Lae, Provinsi Jiwaka, dan Universitas Goroka.
Peningkatan ini menunjukkan minat yang besar dari siswa Papua Nugini untuk terlibat dalam pertukaran budaya yang bermakna, memupuk pemahaman bersama, dan memperkuat kemitraan antara kedua negara.
Nadiem juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk meningkatkan proses pengajaran dan pembelajaran di Papua Nugini dengan memberikan dukungan dan mengirimkan tenaga pengajar serta keahlian dalam kurikulum atau bidang lain yang dibutuhkan oleh Papua Nugini melalui KBRI di Port Moresby.
[RRI]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.