Dailykaltim.co – Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, dan pemerintah berupaya menarik investasi sebanyak-banyaknya untuk mendorong produksi, penggunaan komponen dalam negeri, penyerapan tenaga kerja, dan transfer teknologi di sektor ini.
Pada Rabu (7/8/2024), Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) meresmikan pabrik bahan anoda baterai litium milik PT Indonesia BTR New Energy Material di Kawasan Industri Kendal (KIP), yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal.
Dengan berdirinya pabrik ini, Indonesia optimis dapat mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Pemerintah berkomitmen membangun ekosistem kendaraan listrik yang mencakup seluruh rantai nilai, mulai dari bahan baku hingga produksi baterai dan kendaraan listrik itu sendiri.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan, menjelaskan bahwa pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebesar 80 ribu ton, yang cukup untuk membuat anoda baterai bagi 1,5 juta mobil listrik.
“Pada awal kuartal empat tahun ini, pembangunan fase kedua akan dimulai dan diperkirakan selesai pada Maret 2025, sehingga total kapasitas akan mencapai 160 ribu ton. Dengan kapasitas ini, Indonesia akan menjadi produsen anoda baterai terbesar kedua di dunia, dan pabrik ini akan menjadi yang terbesar di dunia,” ungkap Menko Marves Luhut.
BTR New Material Group, yang selama 10 tahun berturut-turut telah menjadi produsen material anoda baterai litium terbesar di dunia dengan pangsa pasar sebesar 26% pada tahun 2022, kini bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam mendorong perkembangan hilirisasi industri.
“Dasar kredibilitas yang menjadi landasan kepercayaan investor sangat penting. Kita tidak bisa lagi bersaing dengan negara-negara tetangga hanya dengan menawarkan insentif. Kredibilitas dan kepercayaan adalah faktor kunci yang harus kita pertahankan,” pesan Menko Luhut.
Pabrik anoda baterai litium ini terletak di kawasan industri Kendal, Jawa Tengah, dengan luas 12 hektar. Ekspor perdana direncanakan pada bulan Agustus tahun ini, dengan mengirim sampel 30,8 ton atau satu kontainer produk jadi untuk memenuhi permintaan dari perusahaan seperti Samsung, LG, Panasonic, Tesla, dan pelanggan internasional penting lainnya.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.