Dailykaltim.co – Pemerintah Indonesia terus memacu persiapan sumber daya manusia (SDM) berkualitas untuk menghadapi tantangan 2040. Dalam upaya ini, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menegaskan pentingnya lima parameter utama sebagai fondasi kualitas SDM masa depan.
Hal ini disampaikan oleh Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK, Warsito, saat mewakili Menko PMK, Pratikno, dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Kamis (5/12/2024).
Warsito mengungkapkan bahwa kesehatan, kecerdasan, keterampilan, kebekerjaan, dan jaminan sosial adalah lima parameter yang menjadi komitmen pemerintah dalam memanfaatkan bonus demografi Indonesia.
“Parameter ini akan menjadi panduan untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif,” ujarnya.
Di sektor kesehatan, pemerintah memprioritaskan langkah preventif dan gaya hidup sehat guna menurunkan beban anggaran kesehatan di masa depan. Di sektor pendidikan, perhatian difokuskan pada pengembangan pendidikan anak usia dini (PAUD), serta peningkatan literasi dan numerasi.
“Investasi pada anak usia dini adalah investasi terbaik. Setiap satu dolar yang diinvestasikan bisa menghasilkan 13 dolar dalam jangka panjang,” tambah Warsito.
Namun, ia menyoroti bahwa anggaran pendidikan Indonesia masih jauh dari standar internasional yang disarankan UNESCO, yakni 10 persen dari APBN, sementara saat ini hanya di bawah satu persen.
Pemerintah juga mendorong pengembangan keterampilan vokasi dan kewirausahaan untuk menciptakan tenaga kerja yang kompetitif di era digital.
“Kami fokus pada pengembangan keterampilan vokasi dan kewirausahaan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja,” tegasnya.
Pemerintah berupaya mengintegrasikan data kependudukan, pendidikan, dan kesehatan dalam satu sistem terpadu. Sistem ini diharapkan mampu meningkatkan efektivitas program intervensi, termasuk penanggulangan stunting yang menjadi perhatian utama.
“Kami bekerja sama dengan berbagai kementerian untuk memastikan data yang terintegrasi sebagai upaya menghadapi tantangan bonus demografi,” jelas Warsito.
Warsito juga menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk mempercepat pencapaian target pembangunan manusia. Kolaborasi ini, katanya, menjadi landasan untuk merancang kebijakan yang tepat guna.
Dengan langkah ini, pemerintah optimistis dapat memanfaatkan bonus demografi untuk menciptakan SDM unggul yang mampu bersaing di tingkat global pada 2040.
Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang digagas oleh INDEF menjadi wadah untuk memberikan ide dan gagasan strategis kepada pemerintah baru. Acara ini bertujuan untuk memperkuat kebijakan dalam mempercepat pemulihan dan akselerasi ekonomi Indonesia.
Sebagai keluaran dari forum ini, sebuah buku yang memuat sumbangsih pemikiran 100 ekonom Indonesia akan diserahkan kepada Presiden Republik Indonesia sebagai bahan masukan strategis untuk kebijakan pembangunan ekonomi nasional.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.