Dailykaltim.co – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan menandatangani nota kesepahaman strategis dengan TB Alliance dalam upaya mempercepat penanganan penyakit tuberkulosis (TB), kusta, dan penyakit mikobakterial lainnya. Kolaborasi ini menandai penguatan peran Indonesia di kancah global dalam inovasi pengendalian penyakit menular.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tersebut mencakup berbagai ruang lingkup kerja sama, mulai dari pertukaran pengetahuan ilmiah, penelitian dan pengembangan, produksi lokal, alih teknologi, hingga penerapan pengobatan TB generasi baru. Langkah ini juga mendukung penguatan sistem kesehatan nasional dan pengembangan pengobatan inovatif yang berpusat pada pasien.
“Kami sangat antusias dengan kemitraan strategis bersama TB Alliance, yang mencerminkan komitmen yang kuat dari bangsa Indonesia untuk mengatasi TB dan penyakit mikobakterial terkait,” ujar Rizka Andalucia, Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes RI.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi ini turut mendukung kesiapan Indonesia dalam menghadapi tantangan kesehatan ke depan dan menegaskan peran sebagai pemimpin inovasi di bidang farmasi dan alat kesehatan.
“Upaya ini juga akan semakin memperkuat kapasitas sistem kesehatan nasional serta para peneliti dalam menghadapi tantangan di masa depan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus mempertahankan posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam inovasi kesehatan global,” lanjutnya.
Presiden dan CEO TB Alliance, Mel Spigelman, menyampaikan bahwa kemitraan ini menjadi titik penting dalam mewujudkan pengobatan TB yang lebih efektif dan terjangkau bagi masyarakat luas.
“Kami bangga memulai kemitraan dengan Kementerian Kesehatan Indonesia, yang menegaskan visi bersama untuk mempercepat pengembangan dan implementasi pengobatan termutakhir yang berpusat pada pasien untuk TB dan penyakit terkait lainnya,” ujar Spigelman.
Ia juga menambahkan, “Indonesia adalah salah satu negara yang memimpin dalam penerapan inovasi untuk eliminasi TB. Dengan komitmennya terhadap inovasi kesehatan dan kerja sama erat dengan institusi nasional, kita dapat lebih cepat mengembangkan terapi baru yang transformatif, serta memastikan pengobatan tersebut menjangkau masyarakat di Indonesia dan seluruh dunia yang membutuhkannya.”
Visi bersama antara Kemenkes dan TB Alliance sebelumnya telah diperkenalkan dalam forum High-Level Meeting on Tuberculosis di Bali pada November 2024. Dalam forum tersebut, TB Alliance memaparkan pendekatan pengobatan inovatif bertajuk “one by one”, yang menargetkan pemendekan durasi terapi. TB laten dirancang untuk bisa sembuh dalam satu hari, sementara TB aktif ditangani hanya dalam satu bulan.
Nota Kesepahaman ini menjadi bagian dari strategi besar Indonesia untuk tidak hanya sebagai negara pengguna teknologi medis, tetapi juga sebagai pencetus solusi kesehatan global berbasis inovasi dan kolaborasi.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.