Dailykaltim.co – Pemerintah meningkatkan upaya penanggulangan tuberkulosis (TBC) dengan memperluas program pemeriksaan kesehatan gratis dan penemuan kasus aktif (active case finding). Kebijakan ini menjadi salah satu prioritas Kementerian Kesehatan untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat TBC di Indonesia.
Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dante Saksono Harbuwono menyebut kasus TBC di Indonesia masih cukup tinggi sehingga memerlukan perhatian serius.
“TBC menjadi masalah penting, karena di Indonesia jumlah kasusnya diperkirakan mencapai 1.060.000 orang. Saat ini baru sekitar 90 persen yang berhasil teridentifikasi dan ternotifikasi,” ujar Prof. Dante saat meninjau kegiatan active case finding TBC di Puskesmas Teras, Kabupaten Boyolali.
Menurut Prof. Dante, capaian notifikasi tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Tahun 2022 notifikasi kasus baru 56 persen, sekarang sudah naik berkat program percepatan melalui pemeriksaan rutin dan active case finding yang mampu menemukan kasus aktif yang sebelumnya tidak terdeteksi,” jelasnya.
Ia menambahkan, banyak kasus TBC tidak terdiagnosis karena gejalanya kerap dianggap penyakit ringan.
“Ada pasien yang semakin kurus atau nafsu makan menurun, sering disangka sakit maag biasa, padahal TBC,” ujarnya.
Salah satu terobosan yang mulai diterapkan adalah pemeriksaan TBC menggunakan rontgen massal. Pemerintah daerah Jawa Tengah telah memulai langkah ini, dan hasilnya dinilai efektif.
“Kalau anggaran mencukupi, setiap dari 514 kabupaten/kota akan mendapatkan alat rontgen. Alat ini akan digunakan secara bergilir ke kecamatan-kecamatan dan diberikan gratis untuk masyarakat dalam rangka pemeriksaan kesehatan maupun active case finding TBC,” kata Dante.
Selain rontgen, deteksi dini juga dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan skrining formulir. Kombinasi metode ini diharapkan mampu mempercepat penemuan kasus TBC yang belum terdiagnosis.
Prof. Dante menegaskan, angka kematian akibat TBC masih menjadi tantangan besar.
“Angka kematian akibat TBC masih tinggi. Data tahun 2022 menunjukkan 386 kasus per 100 ribu penduduk. Target kita menurunkan menjadi 65 per 100 ribu penduduk pada tahun 2030,” tegasnya.
Program percepatan penanggulangan TBC merupakan bagian dari arahan Presiden Republik Indonesia untuk memperkuat layanan kesehatan masyarakat. Pemerintah daerah pun didorong mendukung upaya ini dengan mengalokasikan anggaran, memperkuat tenaga kesehatan, serta mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.