Dailykaltim.co – Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan agar Bulog mematuhi instruksi Presiden Prabowo untuk membeli gabah petani sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan hal ini dalam rapat maraton swasembada bersama jajaran direksi Bulog.
Mentan menargetkan Bulog menyerap 3 juta ton gabah dalam tiga bulan ke depan, bertepatan dengan panen raya yang berlangsung pada Januari, Februari, dan Maret. Ia menilai masa panen raya ini menjadi momentum penting bagi petani karena produksi gabah melimpah. Oleh sebab itu, Bulog harus berkomitmen membeli gabah dengan harga sesuai HPP.
“Kita sudah sepakat sesuai perintah Bapak Presiden seluruh penggilingan siapa saja yang membeli gabah di tingkat petani mutlak dan wajib Rp6.500 perkilogram. Keputusan ini berlaku untuk semua orang agar serapan 3 bulan ini bisa mencapai 3 juta ton setara beras. Ini perintah Bapak Presiden,” ujar Mentan Amran.
Mentan mengungkapkan bahwa data Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras dari Januari hingga April mencapai 4 juta ton, sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam mewujudkan swasembada pangan.
“Sesuai BPS kita surplus dibanding tahun lalu. Januari-Maret 3 juta ton atau 50 persen. Dan kalau sampai April estimasinya 4 juta ton lebih,” katanya.
Namun, Mentan menegaskan bahwa pelaksanaan kebijakan ini harus diawasi secara ketat agar petani benar-benar mendapat manfaat dari hasil panennya.
“Salah satunya kita harus mengawal PPL, Babinsa, dan Pinwil (pimpinan wilayah) agar bergerak bersama. Kalau kita bergerak bersama kita bisa capai swasembada,” katanya.
Direktur Utama Bulog, Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya, optimistis target serapan 3 juta ton gabah dalam tiga bulan dapat tercapai.
“Karena itu saya minta kerjasamanya di lapangan. Tidak ada kata lain apa yang menjadi sasaran kita dalam mewujudkan swasembada harus segera dilaksanakan dan Insyaallah 3 bulan ke depan target 3 juta ton optimis bisa kita capai,” katanya.
Sejauh ini, Novi melaporkan bahwa Bulog telah menyerap 45 ribu ton gabah dari panen raya. Angka tersebut terus meningkat seiring dengan penyerapan di berbagai daerah.
“Sampai saat ini sudah 45 ribu ton yang sudah kita serap. Insyaallah 2-3 bulan ke depan kita capai 3 juta,” katanya.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, yang juga menjadi dewan pengawas Bulog, menegaskan bahwa serapan gabah dalam negeri harus dilakukan guna menjaga ketahanan pangan nasional.
“Swasembada itu adalah prioritas dari Presiden yang harus mampu kita penuhi. Artinya stok nasional harus cukup dan petaninya juga wajib sejahtera. Oleh karena itu Presiden sudah memutuskan HPP-nya Rp6.500 dan Bulog ditargetkan 3 juta. Tujuannya adalah harga pembelian gabah di tingkat petani bisa kita jaga sehingga NTP (nilai tukar petani) meningkat. Jadi negara hadir langsung bersentuhan dengan petani,” katanya.
Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, menegaskan bahwa Bulog harus menjalankan penyerapan gabah sesuai dengan kesepakatan nasional.
“Saya kira ini komitmen yang meyakinkan dari Presiden. Program jelas visi juga jelas tinggal pelaksanaan yang harus kita jaga. Semua sudah diberikan tinggal pelaksanaan yang kita tunggu,” jelasnya.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.