Dailykaltim.co, Mahulu – — Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) menggelar Workshop Tata Kelola Arsip Dinamis dan Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Kampung (SIPEKA) tahun 2025 di Swiss-Belhotel Balikpapan, 26–31 Oktober 2025.
Kegiatan ini menjadi langkah Mahulu dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan kampung yang modern, transparan, dan berbasis data, sekaligus memperkuat kapasitas aparatur kampung dalam pengelolaan arsip dinamis. Peserta juga diperkenalkan pada Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI) yang dikembangkan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk mendukung digitalisasi layanan publik di tingkat kampung.
Pelaksanaan workshop ini berlandaskan sejumlah regulasi, antara lain UU Nomor 3 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, PP Nomor 43 Tahun 2014, serta Permendes Nomor 2 Tahun 2024 dan Permendes PDTT Nomor 13 Tahun 2021 terkait pengelolaan dana dan arsip desa.
Workshop dibuka oleh Bupati Mahakam Ulu, Angela Idang Belawan, dan dihadiri oleh jajaran pejabat daerah, perwakilan ANRI Kalimantan Timur, serta aparatur kampung dari seluruh wilayah Mahulu.
Dalam sambutannya, Angela menekankan pentingnya peningkatan kapasitas aparatur kampung sebagai ujung tombak pelayanan publik.
“Tata kelola pemerintahan kampung tidak hanya sebatas administrasi, tetapi juga menyentuh aspek integritas dan akuntabilitas publik,” ujarnya.
Ia menambahkan, aparatur kampung wajib meningkatkan kualitas layanan sebagaimana diamanatkan Pasal 4 huruf (f) UU Nomor 3 Tahun 2024, untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Angela juga menyoroti peran penting aplikasi SRIKANDI dan SIPEKA dalam membangun sistem administrasi kampung yang terintegrasi dan terdigitalisasi.
“Kedua sistem ini diharapkan mampu menjadikan proses administrasi dan pengarsipan di kampung lebih tertib, terdokumentasi, dan terhubung secara digital hingga ke tingkat kabupaten,” jelasnya.
Menurutnya, penerapan dua sistem tersebut menjadi titik ungkit transformasi digital yang mendorong tata kelola kampung partisipatif dan akuntabel.
“Semoga kegiatan ini menjadi praktik baik dalam memperkuat kompetensi aparatur kampung di seluruh wilayah Mahakam Ulu,” katanya.
Kepala DPMK Mahulu, Damianus Tamha, S.E., menyebut perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara kerja birokrasi, termasuk di tingkat kampung.
“Penerapan arsip dinamis dan aplikasi SIPEKA merupakan kebutuhan mendesak bagi pemerintah kampung,” ujarnya.
Ia menjelaskan, sistem tersebut membantu pemerintah kampung mengelola arsip dan administrasi secara tertib serta transparan, melindungi dokumen penting, dan memperkuat akuntabilitas pengelolaan dana kampung. Aplikasi SIPEKA juga dinilai memperkuat memori kolektif masyarakat terhadap kegiatan pemerintahan di tingkat lokal.
Workshop diikuti oleh Petinggi atau Penjabat Petinggi, Sekretaris Kampung, Kaur Keuangan, Kaur Tata Usaha, Kaur Perencanaan, Staf/Operator Kampung, dan Operator Kecamatan, dengan metode ceramah, diskusi, serta sesi tanya jawab bersama narasumber dari ANRI Kaltim, DPMK Mahulu, dan Gerbangmas P2MKM Mahulu.
Damianus menutup kegiatan dengan harapan agar peserta mampu mengoperasikan aplikasi SRIKANDI dan SIPEKA secara mandiri, guna mempercepat digitalisasi pemerintahan kampung di Mahulu.
“Kura-kura mudah dikembangkan, tak dapat ia cepat berlari,” ujarnya, menggambarkan pentingnya perubahan bertahap namun berkelanjutan dalam membangun pemerintahan kampung yang efisien dan adaptif.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.
