Dailykaltim.co – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kementerian PKP) serta Badan Pusat Statistik (BPS) menandatangani kesepakatan kerja sama terkait penyediaan rumah subsidi untuk buruh dan pekerja. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja sekaligus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyampaikan bahwa pembangunan rumah subsidi memiliki dampak luas, baik bagi kesejahteraan pekerja maupun penciptaan lapangan kerja baru. Program ini melibatkan berbagai sektor, mulai dari industri bahan bangunan hingga jasa konstruksi.
“Program ini bukan sekadar membangun rumah, tetapi juga membangun ekonomi rakyat dan membuka lapangan kerja. Ini menjadi sesuatu yang menggembirakan bagi kita,” ujar Yassierli dalam keterangan bersama Menteri PKP Maruarar Sirait usai penandatanganan kerja sama di Kantor Kemnaker, Jakarta, Kamis (14/8/2025).
Yassierli menambahkan, target penyediaan rumah subsidi bagi pekerja yang semula 20 ribu unit kini ditingkatkan menjadi 50 ribu unit hingga akhir 2025.
“Perubahan target ini dilakukan seiring tingginya minat pekerja terhadap program tersebut,” katanya.
Menteri PKP Maruarar Sirait menilai kolaborasi lintas kementerian menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap buruh dan pekerja.
“Ini adalah kolaborasi yang indah antara kementerian dan seluruh ekosistem perumahan. Salah satunya terwujud melalui program subsidi rumah yang nyata manfaatnya,” ujarnya.
Maruarar menambahkan, kebijakan di sektor perumahan saat ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo yang meningkatkan kuota rumah subsidi nasional dari 220 ribu unit menjadi 350 ribu unit. Presiden juga memberikan sejumlah insentif, seperti pembebasan PPN untuk rumah di bawah Rp2 miliar, pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), serta pembebasan biaya Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Kebijakan ini adalah bentuk intervensi negara yang efektif,” tegasnya.
Lebih lanjut, program rumah subsidi dinilai menjadi solusi untuk mengurangi backlog kepemilikan rumah sekaligus memperbaiki kualitas hunian tidak layak. Hal ini dilakukan melalui bantuan stimulan, penataan kawasan kumuh, hingga pembangunan sarana dan prasarana permukiman.
“Bulan depan (September) kami akan meluncurkan pembangunan 25 ribu rumah, dan pada Desember 2025 total 50 ribu unit akan terbangun, mayoritas untuk buruh dan pekerja,” tutur Maruarar.
Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan oleh Sekjen Kemnaker Cris Kuntadi, Dirjen Perumahan Perkotaan Kementerian PKP Sri Haryati, dan Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Ateng Hartono.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.