Dailykaltim.co – Upaya meningkatkan produksi jagung di tingkat nasional terus dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) guna memenuhi kebutuhan stok nasional, termasuk untuk keperluan pakan ternak. Hasilnya, produksi jagung secara keseluruhan mencapai pencapaian yang membanggakan.
“Produksi jagung di seluruh negeri mencatat keberhasilan, menghasilkan panen raya yang mencukupi pasokannya,” kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, saat menggantikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, yang tengah meninjau dan melakukan panen jagung di Desa Godo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, pada Jumat (22/3/2024).
Dalam kunjungannya, Suwandi berinteraksi langsung dengan para petani jagung setempat, membahas berbagai strategi untuk meningkatkan produksi jagung dan hal-hal terkait lainnya.
Suwandi menyampaikan bahwa terdapat peningkatan yang cukup signifikan dalam produksi jagung nasional, terutama pada bulan Maret dan April yang menjadi puncak panen. Produksi jagung pada bulan Maret mencapai 2,34 juta ton dan April sebesar 1,52 juta ton, yang meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Produksi jagung bersifat musiman, maka pada puncak panen ini, kita perlu mengalokasikan untuk stok agar memenuhi kebutuhan pada bulan-bulan selanjutnya,” katanya.
Lebih lanjut, Suwandi mengungkapkan bahwa menurut data KSA BPS, produksi total jagung pada Maret – April 2024 mencapai 3,86 juta ton, sehingga penyerapannya harus dioptimalkan untuk memperkuat stok nasional. Selain Jawa Timur, beberapa daerah sentra panen lainnya termasuk di Jawa Tengah, seperti Kabupaten Grobogan dan Blora.
“Kebutuhan jagung secara nasional mencapai sekitar 1,22 juta ton setiap bulannya. Kami mengucapkan selamat atas kesuksesan Kabupaten Pati dalam panen jagung. Mari kita terus tingkatkan produksi jagung di Kabupaten Pati,” ucap Suwandi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Nikentri, mengungkapkan bahwa rencana panen jagung di Kabupaten Pati pada bulan Maret mencakup lebih dari 5 ribu hektar, dengan tambahan 300 hektar pada bulan April. Luas hamparan panen di Kecamatan Winong mencapai lebih dari 1.200 hektar sesuai dengan rencana.
“Rata-rata petani di sini menggunakan varietas unggul dengan hasil produksi mencapai 6,2 juta ton per hektar,” tambah Nikentri.
Untuk harga jagung pipilan kering, petani setempat menjualnya seharga Rp3.800 per kilogram, sedangkan biaya produksi per hektar di wilayah tersebut berkisar antara Rp8 hingga Rp10 juta.
[RRI]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.