Dailykaltim.co, Penajam – Hadirnya nyamuk Anopheles, vektor utama penular malaria, tidak selalu berarti bencana akan terjadi. Di tengah upaya eliminasi malaria yang terus berjalan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Dinas Kesehatan menegaskan bahwa fokus utama bukan pada keberadaan nyamuknya, melainkan pada potensi penularannya—yang terjadi hanya bila parasit malaria memang bersirkulasi di tengah penduduk.
“Sebenarnya enggak apa-apa Anopheles itu ada, yang terpenting jangan ada yang sakit. Kalau enggak ada yang sakit kan itu dia enggak ada isinya, enggak ada parasitnya yang bisa menularkan orang lain,” ujar Harjito Ponco Waluyo, Penata Kelola Layanan Kesehatan Dinkes PPU.
Pernyataan tersebut menggarisbawahi pergeseran pendekatan dalam pengendalian malaria: dari sekadar membasmi vektor ke pengawasan intensif terhadap kasus aktif. Selama nyamuk tidak membawa parasit Plasmodium dari manusia yang terinfeksi, ia tidak menjadi ancaman nyata bagi masyarakat.
Namun kenyataannya, masih ada wilayah di PPU yang menjadi kantong penularan lokal atau malaria indigenous. Salah satunya adalah RT 16 di kawasan Sotek, daerah perbatasan yang berbagi ruang sosial dan geografis dengan Kabupaten Paser.
“Tetapi, yang masih sering sakit kan itu tadi di kawasan Sotek RT 16, itu tadi kita sering lakukan kegiatan-kegiatan termasuk survei,” ungkap Harjito.
Survei yang dimaksud mencakup pemeriksaan aktif populasi, pengambilan sampel darah, pelacakan riwayat perjalanan, serta skrining terhadap keluarga maupun tetangga sekitar penderita. Kegiatan ini juga dilakukan secara berulang untuk memantau tren dan mencegah transmisi berulang.
Sotek selama ini memang dikenal sebagai titik rawan penularan karena kondisi geografis yang berdekatan dengan hutan dan area pertambangan, serta menjadi lintasan banyak pekerja migran. Mobilitas tinggi dan keberadaan kelompok masyarakat di luar cakupan fasilitas kesehatan menjadi tantangan tersendiri bagi Dinkes PPU dalam memutus mata rantai penularan.
[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.