Dailykaltim.co, Penajam – Bukan hanya fogging atau pembagian abate, Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kini menempuh pendekatan baru dalam memerangi penyebaran nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab demam berdarah dengue (DBD). Dalam menghadapi tahun ajaran baru 2025, mereka memilih strategi edukatif: membentuk kader Jumantik dari kalangan pelajar sekolah dasar.
“Upaya-upaya kita terhadap pencegahan DBD itu kemarin di tahun 2025 ini dan juga di tahun ajaran baru kita melakukan pelatihan untuk memantik anak-anak sekolah sebagai kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik),” ujar Penata Kelola Layanan Kesehatan Dinkes PPU, Harjito Ponco Waluyo, saat ditemui di ruang kerjanya.
Program ini bertujuan membangun kesadaran dan kebiasaan sejak dini kepada anak-anak untuk mengenali potensi sarang nyamuk di lingkungan mereka. Tak hanya sekadar memberikan pemahaman teoretis, pelatihan ini juga mendorong siswa SD agar mampu melakukan pengamatan rutin terhadap keberadaan jentik nyamuk di tempat-tempat air tergenang, baik di sekolah maupun di rumah.
“Jadi diharapkan nanti dengan melatih anak-anak itu, selain dia bisa melihat di lingkungan sekolahnya yang merupakan fasilitas umum yang biasanya jarang dilakukan pemantauan itu nanti bisa terjaga,” terang Harjito.
Lingkungan sekolah, lanjutnya, sering kali luput dari perhatian program pemberantasan sarang nyamuk karena tidak termasuk area rumah tangga yang biasanya menjadi sasaran pokok fogging dan pemeriksaan jentik. Padahal, keberadaan bak air di toilet sekolah, pot tanaman, atau genangan air di halaman bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Dinas Kesehatan menilai anak-anak memiliki potensi besar sebagai agen perubahan. Selain menjaga lingkungan sekolah, mereka juga diharapkan dapat meneruskan pengetahuan tersebut ke keluarga di rumah. Dengan begitu, pola hidup bersih dan kebiasaan menguras, menutup, dan mengubur (3M) bisa mengakar sejak dini.
“Diharapkan juga nanti anak-anak ini bisa menjadi kader Jumantik di rumahnya. Ini kemarin kita sudah berencana masuk, tetapi ternyata mereka meminta untuk dilaksanakan di tahun ajaran baru saja. Ini khusus SD saja,” kata Harjito.
[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.