Dailykaltim.co, Paser – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser, M Yunus Syam, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir segala bentuk perpeloncoan selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di tingkat SMP.
“Tentu tidak kami benarkan aktivitas perpeloncoan di Kabupaten Paser,” tegas Yunus Syam di Tanah Grogot, Selasa (9/7/2024).
Perpeloncoan, yang meliputi kekerasan, pelecehan, dan penyiksaan, kerap terjadi saat MPLS. Namun, Yunus menegaskan bahwa hal tersebut belum pernah terjadi di Kabupaten Paser.
“Jika terjadi, sekolahnya, mulai dari guru dan kepala sekolahnya akan kena sanksi keras,” ujarnya.
Yunus juga menyampaikan bahwa tahun ajaran baru 2024-2025 akan dimulai pada 15 Juli mendatang dan berpesan kepada semua guru yang telah menjalani masa cuti libur untuk kembali bekerja dengan semangat baru.
Ia mengakui bahwa adaptasi siswa baru, terutama dari SD, memerlukan pendampingan orangtua pada beberapa hari pertama. Meskipun demikian, Yunus menekankan pentingnya kepercayaan orangtua terhadap para guru.
“Khususnya orangtua di kelas satu SD, perlu pendampingan. Yang penting memercayakan kepada gurunya,” ucapnya.
MPLS dianggap penting bagi siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah mereka. MPLS juga menjadi momen bagi guru untuk menanamkan nilai-nilai positif serta memperkenalkan aturan sekolah, kegiatan keorganisasian, dan ekstrakurikuler yang ada di sekolah tersebut.
[RRI]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.