Dailykaltim.co, Kaltim – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menggelar Sosialisasi Awareness Keamanan Informasi dan Keamanan Siber Tahun 2025 di Samarinda, Selasa (3/9/2025). Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal, yang menekankan pentingnya memperkuat pertahanan digital daerah melalui pembentukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) di seluruh kabupaten/kota.
Dalam sambutan yang disampaikan Faisal mewakili Sekretaris Daerah Kaltim, Sri Wahyuni, pemerintah daerah memberikan apresiasi atas partisipasi delegasi dari berbagai kabupaten/kota, termasuk Mahakam Ulu yang menempuh perjalanan panjang untuk hadir.
“Kehadiran lima orang perwakilan dari Mahakam Ulu patut kita apresiasi. Ini bukti komitmen bersama membangun keamanan informasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, CSIRT menjadi garda terdepan pertahanan siber di daerah. Saat ini, sembilan CSIRT telah terbentuk dan segera bertambah menjadi sepuluh.
“Kalau pasukan belum ada, bagaimana kita mau perang? Setelah terbentuk, barulah kita bekali dengan peluru berupa ilmu, upgrading, dan pelatihan,” tegasnya.
Target Pemprov Kaltim adalah agar seluruh kabupaten/kota memiliki CSIRT, sehingga dapat menggelar Apel Siaga Keamanan Siber bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
“Kalau sudah lengkap, kita bisa undang langsung Kepala BSSN hadir di Kaltim,” katanya.
Selain penguatan kelembagaan, edukasi publik juga ditekankan sebagai benteng utama menghadapi ancaman digital.
“Keamanan bukan hanya soal teknologi, tapi juga manusianya yang harus paham. Masih banyak masyarakat jadi korban penipuan daring, mulai dari modus ‘mama minta pulsa’ hingga pencurian data perbankan, bahkan menimpa pejabat daerah,” jelasnya.
Diskominfo Kaltim juga menjalankan program Go to School dan Go to Campus untuk menumbuhkan literasi keamanan informasi sejak dini.
“Kami sudah terbiasa masuk sekolah sejak program keterbukaan informasi publik dan SP4N Lapor. Tahun ini fokusnya keamanan informasi. Kalau dimulai dari yang kecil, kesadaran itu akan berkembang dan masyarakat lebih tangguh menghadapi ancaman digital,” paparnya.
Selain itu, Kaltim bekerja sama dengan BSSN, Asosiasi Diskominfo se-Indonesia (ASKOMSI), serta konsorsium Korea Selatan dalam uji coba platform keamanan informasi.
“Saat ini masih gratis, meski ke depan bisa berbayar. Tapi tetap terjangkau, dan diharapkan mampu memperkuat keamanan informasi di daerah,” katanya.
Ia juga menekankan pengalaman saat pandemi COVID-19 sebagai pelajaran penting. “Hal yang sama berlaku untuk keamanan siber. Kita tidak bisa jalan sendiri, harus mengajak masyarakat agar sama-sama memahami pentingnya keamanan informasi,” tegasnya.
Kegiatan ini dihadiri perwakilan OPD serta delegasi dari 10 kabupaten/kota. Pemerintah berharap sosialisasi tersebut menjadi momentum memperkuat pertahanan siber sekaligus meningkatkan kesadaran kolektif menghadapi ancaman digital yang semakin berkembang.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.