Dailykaltim.co, Penajam – Di tengah persiapan menghadapi Idul Adha 1446 Hijriah, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kembali mengingatkan pentingnya menjaga kualitas pemotongan hewan kurban, baik dari sisi kehalalan maupun aspek kebersihan.
Salah satu langkah konkret yang terus didorong adalah penggunaan Rumah Potong Hewan (RPH) sebagai lokasi penyembelihan, dengan juru sembelih yang telah bersertifikasi dan memiliki kompetensi sesuai standar Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan PPU, Ristu Pramula, menegaskan bahwa pihaknya telah memiliki tenaga penyembelih bersertifikat halal yang bertugas di RPH daerah.
“Kalau petugas kita sudah berstatus Juleha (Juru Sembelih Halal), itu sudah ikutkan kursus,” kata Ristu.
JJuru sembelih halal atau Juleha bukan sekadar petugas teknis. Mereka harus menjalani pelatihan khusus yang mengajarkan aspek syar’i dan teknis penyembelihan, dari pemotongan yang sesuai tuntunan agama, penanganan hewan, hingga manajemen kebersihan selama dan setelah proses penyembelihan. Sertifikasi Juleha ini juga memerlukan persetujuan dari lembaga otoritatif.
“SDM Juleha kita di RPH itu ada dua, karena itu harus berbasis kompetensi dan segala macam. Karena ada persetujuan MUI juga,” ujarnya.
Dengan dua petugas bersertifikat di RPH, Distan menjamin bahwa penyembelihan yang dilakukan di fasilitas tersebut telah memenuhi kaidah kehalalan dan standar kebersihan yang layak. Ini menjadi penting karena proses penyembelihan yang asal-asalan tak hanya berdampak pada sah tidaknya ibadah kurban, tetapi juga pada kesehatan masyarakat penerima daging.
Oleh karena itu, pemerintah daerah mendorong agar masjid-masjid di PPU mulai memanfaatkan fasilitas RPH dalam pelaksanaan kurban.
“Makanya kita menyarankan masjid-masjid melakukan pemotongan di RPH,” tutur Ristu.
Saran ini bukan tanpa hasil. Menurut Ristu, kesadaran masyarakat perlahan mulai tumbuh. Sejumlah masjid telah menerapkan skema pemotongan di RPH, lalu mendistribusikan daging ke masjid masing-masing.
“Bahkan sudah lumayan masjid-masjid yang melakukan pemotongan ke RPH. Setelah dipotong, baru dibawa ke masjid untuk dibagikan,” lanjutnya.
Metode ini, kata dia, memberi keuntungan ganda. Selain proses penyembelihan yang dilakukan secara profesional dan sesuai syariat, pengawasan terhadap aspek higienitas juga lebih terjamin.
“Jika seperti itu, akan lebih bagus karena waktu higienisnya terpantau,” tandasnya.
[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.