Dailykaltim.co, Paser – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Paser berupaya menjaga ketersediaan bahan pangan pokok untuk mengendalikan inflasi di daerah dengan menggandeng mitra dari berbagai daerah. Terbaru, DKP Paser membangun kemitraan dengan Kios SIGAP di Samarinda, yang merupakan sebuah outlet pangan kolaboratif.
Kios SIGAP dibangun melalui kerjasama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kota Samarinda, Bulog, Varia Niaga Samarinda, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kalimantan Timur, serta Perusahaan Daerah Melati Bhakti Setya Kalimantan Timur.
“Kios SIGAP merupakan outlet pangan yang berdiri hasil kerja sama Pemprov Kaltim, Pemkot Samarinda, Bulog, Varia Niaga Samarinda, Disperindagkop Kaltim, dan Peruda Melati Bhakti Setya Kaltim, kami menjalin kerjasama dengan mereka,” ujar Kepala DKP Paser, Taharuddin, pada Kamis (23/5/2024).
Kios ini menyediakan delapan tenant yang mencakup lima tenant untuk bahan pokok seperti kios ayam, cabai, telur, bawang, serta sebuah supermarket mini yang menyediakan berbagai kebutuhan lain termasuk beras medium dan premium, minyak, dan lebih lanjut.
Taharuddin mengungkapkan, “Untuk harga-harga di toko penyeimbang ini relatif di bawah harga pasar yakni beras medium seharga Rp 65.000 per lima kilogram, beras premium Rp 77.000 per lima kilogram, ayam pedaging Rp 35.000 per ekor, kemudian cabai Rp 35.000 per kilogram.”
Selain itu, harga untuk minyak goreng adalah Rp 17.000 per liter, gula pasir Rp 18.000 per kilogram, telur ayam ras Rp 58.000 per kilogram, serta bawang merah Rp 35.000 per kilogram dan bawang putih Rp 40.000 per kilogram.
Dengan kerjasama bisnis ini, Taharuddin berharap stabilitas harga dan ketersediaan pasokan bahan pokok dapat terjaga, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan dan nasional.
“Insya Allah dengan kepastian dari para supplier, maka ada jaminan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting (Bapokting),” harapnya.
Pihak DKP Paser menyadari pentingnya memperkuat jaringan distribusi dan pengawasan harga di level lokal untuk menjamin ketersediaan bahan pokok sehari-hari yang terjangkau bagi masyarakat. Upaya ini diperlukan untuk meminimalisir tekanan inflasi yang bisa meningkat seiring dengan fluktuasi harga di pasaran.
Kios SIGAP di Samarinda ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan di tempat-tempat lain di Kalimantan Timur. Dengan mengedepankan kemitraan yang sinergis antara berbagai pihak pemerintah dan swasta, diharapkan dapat menciptakan sistem pangan yang lebih resilien dan responsif terhadap dinamika ekonomi lokal.
[RRI]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.