Dailykaltim.co, Penajam – Pembangunan Bandara Very Very Important Person (VVIP) di wilayah administratif Penajam Paser Utara (PPU) terus menuai sorotan dari kalangan legislatif daerah.
Anggota Komisi III DPRD PPU, Adjie Noval Endyar, menegaskan pentingnya kejelasan kontribusi bandara tersebut terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) PPU.
Ia menilai bahwa keberadaan bandara itu harus memberi dampak langsung terhadap ekonomi lokal, bukan sekadar menjadi fasilitas penunjang Ibu Kota Nusantara (IKN) yang justru mengalirkan manfaat fiskalnya ke luar daerah.
“Kehadiran bandara VIP juga kalau kita lihat berpeluang untuk menghadirkan pertumbuhan ekonomi baru,” ujar Adjie.
Menurutnya, kehadiran infrastruktur sebesar bandara VVIP semestinya bisa menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Baik melalui sektor jasa transportasi, logistik, pariwisata, hingga potensi peningkatan nilai lahan dan aktivitas UMKM. Namun, manfaat ekonomi tersebut akan kehilangan signifikansinya apabila tidak disertai mekanisme distribusi PAD yang adil.
“Seharusnya, kita kepengin supaya kalau bisa PAD-nya masuk ke PPU. Percuma kalau dengan ada Bandara VVIP itu larinya ke sana (IKN) juga,” tegasnya.
Adjie menggarisbawahi bahwa meskipun bandara tersebut secara fungsi dirancang untuk menunjang aksesibilitas ke kawasan IKN, secara yuridis dan geografis lokasinya berada dalam wilayah PPU. Dengan demikian, katanya, sudah semestinya PPU memiliki hak yang jelas atas kontribusi keuangan dari operasional bandara.
“Penentuan lokasi bandara juga ini ya, walaupun peruntukannya untuk menunjang IKN tapi keberadaannya kan di PPU,” tambahnya, menekankan aspek teritorial yang tak bisa diabaikan dalam pembagian hak dan manfaat.
Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya bersama jajaran Pemda sempat melakukan koordinasi dengan Badan Bank Tanah, instansi pemerintah pusat yang mengelola lahan strategis nasional.
Dalam pertemuan itu, DPRD PPU meminta agar potensi penerimaan daerah dari keberadaan bandara bisa dikunci secara administratif dan regulatif, agar tidak lepas ke wilayah otoritas IKN atau pusat sepenuhnya.
“Insyaallah larinya (PAD) ke PPU, persentase besarnya adalah ke PPU. Kita ini sempat ke bank tanah ya dan kita minta tolong agar itu kalau bisa PAD-nya masuk ke PPU,” ujarnya penuh harap.
[RRI | ADV DPRD PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.