Dailykaltim.co, Kutim – Pesta Adat Erau Emuang Panas Pelas 2025 kembali menggugah semangat budaya masyarakat Desa Marukangan, Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur. Sejak dibuka pada 19 Juli lalu, rangkaian acara adat ini berlangsung meriah hingga 26 Juli 2025, dengan puncaknya digelar pada Senin, 21 Juli 2025.
Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi, menerima penyambutan adat penuh makna melalui prosesi tepung tawar sebagai bentuk penghormatan dan doa keselamatan. Kegiatan ini menjadi bagian dari tradisi yang terus dijaga oleh masyarakat Marukangan dan menjadi agenda tahunan yang ditunggu-tunggu.
Beragam perlombaan tradisional mewarnai perhelatan, mulai dari lomba gasing, menyumpit, hingga pertunjukan seni khas pesisir dan pedalaman. Kehadiran tokoh-tokoh daerah turut memperkuat semangat acara, di antaranya Anggota DPRD Kutim Ardiansyah dan Ahmad Sulaiman, Plt Camat Sandaran, para kepala desa, tokoh adat, serta masyarakat yang memenuhi lapangan desa.
Ketua Panitia Erau, Syahriansyah, menyebut acara ini sudah berjalan untuk kali keempat sejak pertama kali digagas pada 2022.
“Awalnya hanya acara kecil untuk menjaga tradisi. Tapi alhamdulillah kini sudah berkembang dan menjadi ikon kebudayaan Kecamatan Sandaran,” katanya.
Ia menambahkan bahwa antusiasme warga dan dukungan pemerintah menjadi modal utama keberlangsungan acara ini.
“Kami bangga karena dari tahun ke tahun, dukungan masyarakat dan pemerintah terus tumbuh,” sebutnya.
Kepala Desa Marukangan, Endy Heriyanto, berharap keberadaan Erau mendapat perhatian lebih, khususnya melalui pembangunan infrastruktur.
“Kami butuh perhatian untuk akses jalan dan penambahan fasilitas pendidikan. Ini agar mobilitas dan kualitas hidup warga juga meningkat,” ujarnya.
Plt Camat Sandaran, Mulyadi, menyampaikan bahwa pemerintah kecamatan terus mendorong pembangunan melalui kerja sama lintas sektor.
“Kami tahu tantangan Sandaran tidak ringan, mulai dari geografis hingga aksesibilitas. Tapi kami tidak diam. Kami bergerak dan membangun sebisanya. Harapan kami, dari kabupaten juga memberi dukungan penuh agar potensi di Sandaran tidak terabaikan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pembangunan tidak sebatas fisik, tetapi juga menyangkut penguatan karakter dan pelestarian budaya. “Erau ini adalah bukti bahwa warga Sandaran tidak kehilangan jati dirinya,” urainya.
Wakil Bupati Mahyunadi, dalam sambutannya, mengapresiasi penyelenggaraan Erau yang dinilainya setara dengan skala kabupaten.
“Saya merasa bangga dan terharu. Ini luar biasa. Pertunjukan seni dan semangat masyarakat luar biasa kuat, seperti bukan di desa tapi di panggung kabupaten,” ujar Mahyunadi disambut tepuk tangan warga.
Ia juga menyampaikan amanat Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, agar pemerintah hadir bukan hanya secara seremonial, tetapi menyerap kebutuhan warga secara langsung.
“Saya pastikan akan terus mengawal pembangunan infrastruktur di Sandaran, terutama jalan penghubung yang vital bagi masyarakat pesisir. Tapi ingat, mari jaga keamanan, kerukunan, dan nilai agama dalam budaya. Kita kuat karena budaya, dan dikenal karena nilai-nilai itu tetap kita jaga,” tegasnya.
Setelah menghadiri prosesi adat, Mahyunadi meninjau stan expo UMKM dan produk PKK dari desa-desa se-Kecamatan Sandaran. Warga menampilkan berbagai produk lokal, mulai dari makanan khas, kerajinan tangan, hingga hasil pertanian dalam suasana hangat dan meriah.
Erau Marukangan 2025 tidak hanya menampilkan kearifan budaya lokal, tetapi juga memperlihatkan bagaimana tradisi dapat menjadi penggerak semangat pembangunan. Gelaran ini memperkuat identitas dan kebersamaan masyarakat, sekaligus membuka ruang bagi pertumbuhan yang berakar pada budaya.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.