Dailykaltim.co, Kutim – Menjelang Ramadan, lonjakan harga sejumlah bahan pokok di Kutai Timur mendorong pemerintah daerah untuk segera bertindak. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang dipimpin Sekretaris Kabupaten Rizali Hadi menggelar inspeksi mendadak di Pasar Induk Sangatta (PIS) guna menilai kondisi pasar dan mencari solusi atas kenaikan harga yang signifikan.
“Kenaikan harga ini, terutama terjadi pada bahan pangan seperti minyak goreng, bawang merah, cabai, serta daging dan ikan,” ujar Rizali Hadi usai sidak.
Ia mencatat bahwa minyak goreng dan cabai mengalami kenaikan paling tajam. “Kami juga mendapat laporan bahwa stok minyak goreng bervariasi di beberapa daerah, seperti di Muara Wahau dan Sangkulirang, dengan harga yang mencapai Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per liter,” tambahnya.
Beberapa wilayah bahkan menghadapi kelangkaan minyak goreng, dengan harga di pasar jauh melampaui harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah. Untuk menekan lonjakan ini, pemerintah Kutai Timur mempertimbangkan operasi pasar dan mendorong pengecer menjual produk alternatif yang lebih terjangkau, seperti daging buku.
“Kami akan berkoordinasi dengan petani untuk meningkatkan produksi bahan pangan, terutama cabai, guna menjaga ketersediaan barang selama bulan puasa dan Lebaran,” jelas Rizali.
Selain harga bahan pokok, pemerintah juga menyoroti fenomena “pasar tumpah”, di mana pedagang lebih memilih berjualan di luar pasar tradisional demi menghindari retribusi. Kondisi ini membuat harga barang di dalam pasar cenderung lebih mahal dibandingkan di luar.
“Ini menjadi pertimbangan bagi pemerintah daerah untuk membuat regulasi baru yang bisa mengatasi masalah ini. Salah satu upayanya adalah mengatur kembali agar pedagang dapat menempati lapak-lapak kosong di pasar,” ungkap Rizali.
Dampak pasar tumpah cukup besar bagi pedagang resmi yang harus membayar retribusi, sehingga harga jual mereka kurang kompetitif. Pemerintah Kutai Timur berencana merevisi regulasi agar harga di pasar lebih seimbang dengan harga di luar, demi menciptakan persaingan yang sehat serta kenyamanan bagi pedagang dan pembeli.
Sementara itu, stok bahan pangan lainnya dinilai masih cukup untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan. “Stok untuk barang selain minyak dan cabai relatif aman. Kami sudah mendapatkan konfirmasi dari pedagang bahwa persediaan bahan pangan utama lainnya tetap tersedia,” ujar Rizali.
Pemerintah Kutai Timur terus memantau situasi harga dan berharap adanya kebijakan dari pemerintah pusat untuk menstabilkan harga di tingkat distributor. Dengan intervensi yang tepat, diharapkan harga bahan pokok dapat kembali sesuai dengan harga eceran tertinggi yang telah ditetapkan.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.