Dailykaltim.co, Bontang – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus mendorong penguatan pendidikan kependudukan sebagai strategi utama menekan angka pernikahan dini dan prevalensi stunting di wilayahnya. Komitmen ini diwujudkan melalui kegiatan implementasi pendidikan kependudukan berbasis formal, nonformal, dan informal yang dilaksanakan di Aula SMAN 1 Bontang, Selasa (15/4/25).
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Kaltim, Noryani Sorayalita. Turut hadir Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Bontang Eddy Foreswanto, Kabid Pengendalian Penduduk Penyuluhan dan Penggerakan DP3A Kaltim Jamila Suyuthi dan Syahrul, serta Ketua Panitia yang juga menjabat Kabid Pengendalian Penduduk dan KB DP3A Provinsi Kaltim.
Dalam sambutannya, Noryani mengapresiasi sinergi lintas sektor yang memungkinkan terlaksananya program ini. Ia menyebut kolaborasi tersebut sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam mempercepat penurunan angka pernikahan usia anak dan prevalensi stunting, dua isu strategis dalam pembangunan sumber daya manusia.
“Peran pendidikan sangat penting agar penduduk memiliki pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan dalam menghadapi berbagai persoalan, termasuk masalah kependudukan dan lingkungan,” ujar Noryani.
Ia juga menekankan pentingnya memberikan pemahaman tentang pernikahan dini dan stunting sejak usia dini. Menurutnya, edukasi yang tepat akan membekali generasi muda dengan kemampuan membuat keputusan bijak untuk masa depan mereka.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, DP3A Kaltim juga mendorong penguatan program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) dan Pojok Kependudukan di sekolah-sekolah. Kedua program ini dianggap efektif sebagai sarana edukatif bagi siswa untuk memahami isu-isu krusial seperti bahaya pernikahan anak dan dampak jangka panjang stunting.
Pojok Kependudukan di sekolah, lanjut Noryani, diharapkan menjadi sumber informasi strategis yang mendorong kesadaran remaja mengenai pentingnya perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi. Dengan pendekatan berbasis edukasi dan partisipatif, program ini dirancang untuk mencetak generasi muda yang peduli terhadap isu pembangunan manusia.
“Program ini menjadi acuan yang terarah dan tepat sasaran dalam menanggulangi pernikahan usia anak dan mempercepat penurunan stunting di Kalimantan Timur,” ujar Noryani menutup sambutannya.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.