Dailykaltim.co, Penajam – Penajam Paser Utara (PPU), yang identik dengan maskot rusa sambarnya, semakin memperkokoh posisinya sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui komitmennya dalam memajukan kebudayaan lokal.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), telah bekerja sama untuk memastikan bahwa kebudayaan di PPU menjadi prioritas dalam proses pembangunan IKN.
Komitmen ini diwujudkan dengan menyusun pokok pikiran kebudayaan daerah sebagai landasan utama pemajuan kebudayaan di wilayah PPU.
Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek, Sjamsul Hadi, menegaskan bahwa dukungan dari lintas kementerian dan lembaga merupakan upaya bersama untuk memajukan kebudayaan di PPU, terutama dalam kaitannya dengan perannya sebagai penyangga IKN.
“Selain itu, Kemendikbudristek melalui Kemenko PMK dan Kemendagri sudah ada komitmen untuk pemajuan kebudayaan, nah ini sebagai landasan atau fondasinya yaitu pokok pikiran kebudayaan daerah,” ujar Sjamsul.
Dengan tersusunnya pokok pikiran kebudayaan daerah, langkah selanjutnya adalah mengawal implementasi serta pengembangannya di PPU. Hal ini penting untuk memastikan bahwa PPU dapat terus berperan sebagai wilayah penyangga utama IKN, tidak hanya dalam hal infrastruktur, tetapi juga dalam pelestarian budaya lokal dan masyarakat adat.
“Untuk PPU, sudah menyusun tinggal mengawal untuk pemajuan ke depan PPU sebagai penyangga daripada IKN,” tambahnya.
Menurut Sjamsul, peran PPU sangat strategis, tidak hanya dari segi fisik, tetapi juga sebagai pelindung budaya lokal.
Oleh karena itu, tanggung jawab ini tidak hanya berada di bawah Kemendikbudristek, tetapi melibatkan banyak kementerian dan lembaga lainnya, yang bersama-sama mendorong keberlanjutan budaya dan perlindungan masyarakat adat.
Sjamsul menekankan pentingnya kolaborasi lintas kementerian yang dipimpin oleh Kemenko PMK untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat adat, sekaligus memastikan kebudayaan lokal tetap menjadi bagian integral dalam pembangunan IKN.
“Kami melalui koordinasi yang dikoordinasikan oleh Kemenko PMK ini bergerak bersama menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada dan juga menjamin keberlanjutan keberadaan masyarakat adat,” pungkasnya.
[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.