Dailykaltim.co, Penajam – Kebutuhan akan pangan sehat dan upaya pemanfaatan lahan terbatas mendorong perkembangan masif kolam pekarangan di Penajam Paser Utara (PPU). Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskan) mencatat tren budidaya ikan air tawar skala kecil ini semakin diminati masyarakat.
Meski dilakukan dalam ruang sempit, manfaat ekonominya tak bisa dipandang sebelah mata.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Lingkungan Diskan PPU, Musakkar, mengungkapkan bahwa pertumbuhan pesat budidaya kolam pekarangan tidak lepas dari kemudahan teknis yang ditawarkannya.
“Nah, terkait dengan pengembangan, kenapa ini berkembang? Karena kolam pekarangan itu sebenarnya mudah,” katanya.
Namun, di balik tren minimalis ini, Diskan juga tetap mendorong pembudidaya untuk mempertimbangkan sistem bioflok—metode budidaya berbasis mikroorganisme—yang dikenal lebih intensif dan bernilai ekonomi tinggi, terutama dalam skala besar.
“Untuk bioflok skala besar, kebetulan mantan Bupati PPU (Hamdam) juga bikin tuh, sekitar 25 unit,” ungkap Musakkar.
Sistem bioflok dikenal efisien dalam penggunaan pakan dan ramah lingkungan, karena kotoran ikan bisa diurai oleh bakteri baik dalam kolam tertutup. Namun, sistem ini juga menuntut perhatian lebih, khususnya soal kelistrikan yang jadi penopang utama sirkulasi udara di dalam kolam.
“Kondisi kita untuk yang skala besar harus terkontrol. Betul-betul dikontrol. Jangan sampai listrik mati. Karena di situ sumber nafasnya dia,” kata Musakkar.
Meski kompleks, potensi bioflok tetap tinggi. Musakkar menyebutkan bahwa ada konsumen tertentu yang secara spesifik mencari ikan hasil budidaya bioflok karena rasanya yang khas dan proses produksinya yang lebih terpantau.
“Kalau ditanya apakah menjanjikan apa tidaknya untuk bioflok itu, yah pasti menjanjikan. Karena ada konsumen itu yang suka makan hasil budidaya bioflok,” ujarnya.
[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.