Dailykaltim.co, Mahulu – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) berkomitmen untuk mencapai kemandirian pangan melalui pengembangan pertanian berkelanjutan yang berbasis organik. Langkah konkret yang diambil adalah menjalin kerja sama dengan Pusat Kajian Pertanian Organik Terpadu di Kabupaten Malang.
Sekretaris Daerah Mahulu, Stephanus Madang, menjelaskan bahwa sistem pertanian organik ini tidak hanya menitikberatkan pada produksi tanaman, tetapi juga mencakup peternakan sebagai pendukung utama dalam pembuatan pupuk kompos.
“Kotoran ternak, baik sapi, kambing, maupun ayam, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Ini menciptakan siklus alami yang saling menguntungkan dalam ekosistem pertanian,” jelasnya.
Rencana Mahulu juga mencakup pembangunan laboratorium pertanian di ibu kota kabupaten sebagai pusat edukasi bagi petani. Di laboratorium ini, petani akan menerima pendampingan teknis mengenai praktik bertani yang baik dan cara membuat pupuk organik dari bahan lokal, seperti sekam padi, serbuk gergaji, cacing, dan pohon pisang.
“Ke depan, kami tidak ingin petani bergantung pada pupuk kimia. Kita harus mampu menciptakan alternatif yang lebih ramah lingkungan dan mudah diakses oleh petani kita sendiri,” tambahnya.
Sebagai langkah awal, beberapa kelompok tani di Kampung Ujoh Bilang telah mengadopsi sistem pengolahan sawah yang lebih efisien. Model ini diharapkan dapat dikembangkan secara bertahap di wilayah lain untuk mendukung swasembada pangan di Mahulu.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.