Dailykaltim.co, Penajam – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor dan Abdul Waris Muin dari Koalisi Mudyat-WIN, menyampaikan komitmennya untuk memberikan program pendidikan dan sertifikasi bagi warga yang belum memiliki ijazah formal.
Program ini ditujukan untuk lulusan Paket B atau Paket C, dengan pembiayaan sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah. Komitmen ini diungkapkan oleh Abdul Waris Muin dalam acara Sosialisasi dan Dialog Bersama Generasi Z yang diadakan baru-baru ini.
Dalam acara tersebut, Abdul Waris menjelaskan bahwa program ini didesain untuk memberi kesempatan kepada warga yang tidak sempat menyelesaikan pendidikan formal mereka, baik karena kendala ekonomi maupun alasan lainnya.
Melalui program ini, mereka akan diberikan akses pendidikan dan pelatihan yang dapat membantu meningkatkan keterampilan dan daya saing di dunia kerja, tanpa harus memikirkan biaya tambahan.
“Pak Mudyat juga menyampaikan keinginan untuk menyediakan pendidikan bagi mereka yang tidak memiliki ijazah formal,” kata Waris.
Ia melanjutkan, salah satu tujuan utama program ini adalah untuk memastikan bahwa semua warga, termasuk mereka yang lulus dari jalur pendidikan nonformal seperti Paket B dan C, tetap memiliki kesempatan untuk meraih sertifikasi dan pelatihan yang dapat membuka pintu menuju berbagai peluang pekerjaan.
Mudyat Noor, sebagai calon Bupati, sangat menyadari pentingnya pendidikan sebagai salah satu faktor kunci dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Ia ingin memberikan kesempatan bagi warga yang belum menyelesaikan pendidikan formalnya, seperti lulusan Paket B atau Paket C, untuk mendapatkan sertifikasi dan pelatihan yang bisa membantu mereka mendapatkan pekerjaan,” tambahnya.
Program yang diusulkan ini akan dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah daerah, dengan tujuan meringankan beban masyarakat yang selama ini kesulitan mengakses pelatihan atau pendidikan lanjutan karena keterbatasan biaya.
Menurut Abdul Waris, program ini akan dirancang secara khusus untuk mengakomodasi kebutuhan warga yang telah bekerja atau yang memiliki tanggungan keluarga, sehingga pelaksanaan pelatihannya lebih fleksibel dan mudah diikuti.
“Pemerintah nantinya akan mendanai program ini sehingga warga tidak perlu mengeluarkan biaya sendiri,” jelas Waris.
Program ini tidak hanya sekadar menawarkan pendidikan dasar, tetapi juga mencakup pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja di PPU, baik di sektor industri, perikanan, pertanian, maupun jasa.
Tujuannya adalah untuk menciptakan tenaga kerja yang siap pakai, yang memiliki sertifikasi yang diakui, sehingga mereka dapat bersaing dengan lulusan dari jalur pendidikan formal.
[RRI]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.