Dailykaltim.co, Paser – Sebanyak 25 pelaku usaha perikanan dari sejumlah desa pesisir di Kabupaten Paser mengikuti bimbingan teknis laminasi dan perawatan kapal perikanan berbahan fiberglass. Kegiatan berlangsung pada 11 hingga 13 Juni 2025.
Peserta berasal dari desa Slengot, Labuan Kallo, Lori, Perpat, Langir, Muara Pasir, Pasir Mayang, Semuntai, Pondong Baru, dan Meruat.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Paser, Rudiansyah, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan hasil kerja sama antara Dinas Perikanan Paser dengan Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang.
“Para peserta dibekali materi penting seperti teknik laminasi, perbaikan mandiri kapal, serta pencampuran material fiberglass yang tepat,” kata Rudiansyah.
Ia menuturkan bahwa kapal berbahan fiberglass kini banyak digunakan dalam program bantuan armada perikanan karena dianggap lebih tahan lama dan efisien dibandingkan kapal kayu.
“Kalau kapal kayu rata-rata hanya bertahan tiga tahun, kapal fiber bisa jauh lebih lama asalkan dirawat dengan benar. Ini penting agar aktivitas melaut tidak terganggu oleh kerusakan yang bisa dicegah,” ujarnya.
Menurutnya, pelatihan ini menjadi bagian dari upaya peningkatan produktivitas dan keterampilan nelayan, termasuk dalam menghadapi tantangan di laut.
“Ketangguhan saja tidak cukup. Nelayan juga harus siap, unggul, dan terampil dalam menghadapi tantangan alam serta menjaga armada tetap prima. Inilah bentuk transformasi menuju pendekatan perikanan yang lebih modern dan efisien,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pelatihan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan teknologi ramah lingkungan seiring keterbatasan bahan baku kayu.
“Kita harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Selain karena keterbatasan bahan, kualitas kayu saat ini juga tidak sebaik dulu. Maka, pelatihan ini penting agar nelayan dapat beradaptasi,” ucapnya.
Rudiansyah juga mendorong peserta untuk aktif berdiskusi. “Jangan ragu bertanya. Gunakan kesempatan ini untuk menyerap sebanyak mungkin ilmu dari para narasumber,” pesannya.
Pelatihan menghadirkan narasumber dari BBPI Semarang, yakni Achmad Djunaidi dan Rakhman Setiawan, yang memiliki keahlian di bidang perawatan kapal perikanan.
Ketua panitia, Harun Al Rasyid, menyampaikan bahwa pelatihan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan di lapangan. Ia menyebut dari sekitar 3.500 nelayan di Paser, mayoritas masih menggunakan kapal kayu.
“Melalui bimbingan teknis ini, kami ingin mendorong nelayan agar lebih mandiri dalam merawat armada mereka,” ujar Harun.
Kegiatan ini menjadi bagian dari program Pemerintah Kabupaten Paser dalam mendukung peningkatan kapasitas nelayan dan sektor perikanan secara keseluruhan.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.