Dailykaltim.co, Penajam – Suasana rapat pleno terbuka yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Penajam Paser Utara (PPU) pada Senin siang, (23/92024), dipenuhi antusiasme dari para pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati. Di antara gegap gempita pendukung, satu hal yang mencuri perhatian adalah penampilan unik pasangan Mudyat Noor dan Abdul Waris Muin dari Koalisi Mudyat-WIN.
Pasangan ini tak hanya tampil percaya diri setelah mendapatkan nomor urut satu, tetapi juga menonjol dengan pemakaian kopiah bermotif adat Paser, yang secara simbolis menunjukkan penghargaan terhadap budaya lokal.
Pasangan Mudyat-WIN merupakan satu-satunya calon yang mengenakan kopiah bermotif Paser dalam acara penetapan nomor urut tersebut. Hal ini memancarkan kesan kuat bahwa mereka berusaha mengangkat kearifan lokal di tengah gelombang modernisasi yang membayangi Pilkada PPU.
Bagi Mudyat Noor, penggunaan kopiah ini bukan sekadar penampilan, tetapi juga mencerminkan perjalanan politik mereka yang panjang dan penuh tantangan.
“Bagi kami, pasangan Mudyat Noor dan Abdul Waris Muin ini perjalanannya panjang dan banyak sejarah. Mungkin dari empat pasangan yang ada, kami ini merupakan pasangan terakhir yang mendapatkan rekomendasi dari sisa empat partai yang ada karena yang lain sudah terlebih dahulu memastikan perahunya sementara kita menjelang hari H (pendaftaran) terakhir baru mendapat keputusan tentang pelaksanaan,” ujar Mudyat saat ditemui usai pleno.
Perjalanan menuju pencalonan memang bukan perkara mudah bagi pasangan ini. Berbeda dengan paslon lain yang lebih dahulu mengamankan tiket dari partai politik, Koalisi Mudyat-WIN baru mendapatkan kepastian dukungan di saat-saat akhir menjelang pendaftaran.
Namun, tantangan ini seakan berbalik menjadi keberuntungan. Dalam setiap tahapan yang diikuti, mereka selalu menjadi yang pertama. Mulai dari mendaftar di KPU hingga akhirnya mendapatkan nomor urut satu.
“Tetapi alhamdulillah kemudian, kami juga mendaftar yang pertama, tadi pagi pun saya kira kami yang paling telat tetapi kami yang pertama dan proses pencabutan nomor undian tadi mendapat nomor yang pertama. Kemudian tadi alhamdulillah proses pencabutan nomor urut mendapatkan nomor satu,” ungkapnya dengan penuh syukur.
Kopiah motif adat Paser yang dikenakan pasangan Mudyat-WIN tidak hanya memperlihatkan rasa hormat mereka terhadap budaya lokal, tetapi juga bisa menjadi simbol perwakilan bagi masyarakat adat yang mungkin selama ini merasa terpinggirkan dalam dinamika politik.
Dengan mengenakan kopiah tersebut, pasangan ini seolah menyampaikan pesan bahwa keberadaan dan tradisi masyarakat Paser harus tetap dilestarikan di tengah pembangunan dan modernisasi.
Dalam pidatonya, Mudyat Noor juga menekankan pentingnya memenangkan hati rakyat, bukan sekadar memenangkan kontestasi politik. Pilkada, menurutnya, adalah ajang di mana rakyat menjadi penentu, dan siapapun yang terpilih nanti, kemenangan sejati adalah milik masyarakat.
“Bagaimanapun dalam Pilkada ini merupakan kontestasi bagaimana kita memenangkan hati rakyat. Siapapun nanti yang menjadi pemenang, pemenangnya itu adalah rakyat karena mayoritas yang memilih adalah rakyat,” tegas Mudyat di hadapan para pendukung.
Mudyat menekankan bahwa upaya memperjuangkan kemenangan harus dilakukan bersama-sama demi kesejahteraan masyarakat PPU. Dalam visinya, kemenangan dalam Pilkada bukan semata-mata kemenangan pasangan calon, tetapi lebih kepada kemenangan rakyat yang akan merasakan dampaknya.
“Jadi, ayo kita bersama-sama memperjuangkan kemenangan di PPU ini untuk kemenangan rakyat. Kita upayakan agar masyarakat PPU ini bisa menjadi maju dan sejahtera. Ini lah kontestasi dalam memenangkan hati rakyat dan siapapun pemenangnya adalah rakyat,” pungkasnya penuh semangat.
Keunikan pada pemakaian kopiah motif Paser menjadi simbol yang mencerminkan komitmen pasangan ini dalam menghormati budaya lokal sekaligus membawa harapan bagi masyarakat adat agar mereka tetap mendapatkan tempat di tengah arus perubahan.
Pilkada kali ini bukan hanya sekadar adu strategi politik, tetapi juga menjadi ajang bagi pasangan calon untuk menunjukkan siapa yang paling memahami dan menghargai identitas serta akar budaya masyarakat PPU..
[RRI]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.