Dailykaltim.co, Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda, di bawah kepemimpinan Wali Kota Andi Harun, berkomitmen mewujudkan akses air bersih 100 persen untuk seluruh warga Samarinda pada periode 2025-2029. Rencana ambisius ini akan difokuskan pada pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) baru dan pengembangan jaringan distribusi pipa air bersih di seluruh wilayah kota.
Dalam presentasi rencana bisnis Perumdam Tirta Kencana Samarinda di Anjungan Karamumus, Andi Harun menekankan bahwa penyediaan air bersih merupakan prioritas utama pemerintahannya.
“Saya sudah memberikan arahan kepada Perumdam Tirta Kencana untuk membuat business plan. Target kita jelas, yakni 100 persen akses air bersih untuk seluruh masyarakat Samarinda mulai tahun 2025 hingga 2029,” ujarnya.
Saat ini, kapasitas produksi air bersih di Samarinda berada di angka 2.500-2.700 liter per detik. Untuk mencapai target, diperlukan peningkatan kapasitas hingga lebih dari 3.000 liter per detik. Meskipun Samarinda memiliki keunggulan dalam ketersediaan air baku dibandingkan daerah lain seperti Balikpapan dan Bontang, tantangan terbesar justru terletak pada pengolahan dan distribusi.
“Air baku kita melimpah, tapi mengubahnya menjadi air bersih butuh proses panjang. Itu termasuk pembangunan IPA serta instalasi pipa distribusi, terutama jaringan pipa sekunder dan lingkungan,” jelas Andi Harun.
Pembangunan proyek ini membutuhkan anggaran lebih dari Rp2 triliun. Andi Harun menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kota untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, ia juga menyiapkan skenario alternatif jika dana dari provinsi atau pusat tidak tersedia.
“Kita tidak bisa hanya bergantung pada satu skenario pendanaan. Terlalu ceroboh jika kita hanya berharap dari satu sumber. Jika bantuan dari provinsi atau pusat tidak turun, kita harus menyiapkan rencana cadangan,” tegasnya.
Berbagai skema pendanaan lain seperti kerja sama dengan swasta, investasi Perumdam, dan sindikasi perbankan akan diupayakan. Ia menekankan bahwa keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak boleh menjadi hambatan untuk melaksanakan proyek strategis ini.
“Kita sudah membuktikan bahwa dengan APBD terbatas pun, pembangunan bisa tetap berjalan. Kepala daerah tidak boleh hanya berbelanja ketika ada uang, tapi harus bisa mengakses peluang di luar itu,” imbuhnya.
Untuk memenuhi kebutuhan 3.000 liter per detik, Samarinda membutuhkan pembangunan 7-8 IPA tambahan. Beberapa proyek sudah direncanakan, seperti di Gunung Lingai 3 dengan kapasitas 50 liter per detik dan Bendang 2 dengan kapasitas 400 liter per detik.
“Contohnya, di Gunung Lingai 3 kita targetkan kapasitas 50 liter per detik dan di Bendang 2 sekitar 400 liter per detik. Kalau digabung dengan IPA lain, target 3.000 liter per detik bisa kita capai,” paparnya.
Andi Harun menyoroti pentingnya pembangunan IPA baru di wilayah yang masih kekurangan akses air bersih, seperti Samarinda Utara, untuk memastikan pemerataan distribusi air.
“Rencana ini harus matang dan fleksibel. Perumdam Tirta Kencana akan memaparkan kembali rencana mereka di hadapan saya, karena ini bukan hanya target, tetapi tanggung jawab kita bersama,” katanya.
Andi Harun optimis bahwa target 100 persen akses air bersih dapat tercapai dengan perencanaan matang, kolaborasi lintas sektor, dan kerja keras semua pihak.
“Kami yakin dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, target 100 persen akses air bersih di Samarinda pada tahun 2029 dapat kita realisasikan. Insya Allah, ini demi kesejahteraan seluruh warga Kota Samarinda,” pungkasnya.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.