Dailykaltim.co, Kutim – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menggencarkan upaya percepatan penurunan angka stunting dengan menggelar program “Cap Jempol Stop Stunting”. Melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), pemerintah daerah akan melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Sangatta Selatan dan Teluk Pandan pada Jumat, 7 Februari 2025.
TPPS Kutim akan turun langsung ke lapangan untuk mengedukasi masyarakat, menyalurkan bantuan gizi, serta memperkuat koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa. Program ini menjadi bagian dari strategi terintegrasi untuk menangani stunting yang masih menjadi tantangan besar di berbagai wilayah Indonesia.
Tim akan berangkat dari Kecamatan Sangatta Utara di pagi hari menuju lokasi prioritas. Fokus intervensi ditetapkan di Kampung Palet RT 03 di Desa Sangatta Selatan dan RT 25 Gang BPD di Desa Singa Geweh. Kader kesehatan akan melakukan penimbangan, pengukuran, serta edukasi gizi bagi keluarga berisiko stunting (KRS). Pemberian Makanan Tambahan (PMT) juga akan disalurkan sebagai langkah intervensi dini guna meningkatkan asupan gizi anak-anak yang mengalami keterlambatan pertumbuhan.
Selain itu, tim akan mengadakan pertemuan resmi di Kantor Camat Sangatta Selatan untuk membahas strategi dan program unggulan dalam penanganan stunting. Baznas juga akan menyerahkan bantuan gizi bagi 10 keluarga, serta mendistribusikan perlengkapan penunjang kerja bagi petugas lapangan, seperti banner edukasi dan buku panduan promosi kesehatan.
Usai kegiatan di Kecamatan Sangatta Selatan, rombongan akan melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Teluk Pandan pada siang hingga sore hari. Kegiatan serupa akan dilakukan, termasuk penyaluran PMT di sepanjang Jalan Poros Sangatta-Bontang dan pertemuan koordinasi dengan pemerintah kecamatan.
Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi, menegaskan bahwa pencegahan stunting tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi membutuhkan sinergi lintas sektor.
“Kami ingin memastikan bahwa tidak hanya bantuan yang diberikan, tetapi juga kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi yang cukup bagi anak-anak mereka,” ujarnya.
Selain pendekatan berbasis edukasi dan bantuan gizi, program ini juga sejalan dengan 50 program unggulan prioritas yang berhubungan dengan percepatan penurunan stunting, yang nantinya akan terus dipantau perkembangannya secara berkala.
Dengan adanya gerakan “Cap Jempol Stop Stunting”, Pemkab Kutim berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat serta mempercepat penurunan angka stunting secara signifikan. Keberhasilan program ini akan menjadi tolok ukur efektivitas strategi yang diterapkan, sekaligus menjadi contoh bagi daerah lain dalam menangani permasalahan gizi buruk di Indonesia. Masyarakat di Kecamatan Sangatta Selatan dan Teluk Pandan diharapkan berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini demi mewujudkan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.