Dailykaltim.co, Penajam – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus memperkuat sinergi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV dalam pengelolaan sumber daya air. Langkah ini mencakup pemenuhan kebutuhan irigasi pertanian, penanganan banjir, hingga pembangunan sarana penunjang air baku bagi masyarakat.
Komitmen itu disampaikan Bupati PPU, Mudyat Noor, saat audiensi dengan Kepala BWS Kalimantan IV, Andri Rachmanto Wibowo, di Samarinda, belum lama ini. Mudyat hadir bersama Plt Kepala Dinas PUPR PPU Muhajir dan sejumlah pejabat teknis terkait. Pertemuan ini menjadi forum sinkronisasi program lintas sektor guna mendukung percepatan pembangunan di wilayah PPU.
Dalam pertemuan tersebut, Mudyat menekankan pentingnya sinkronisasi program antara pemerintah daerah dan BWS, terutama pada sektor irigasi pertanian serta normalisasi sungai yang rawan banjir.
“PPU menjadi salah satu sektor lumbung pangan Kalimantan Timur, sehingga kebutuhan penyelesaian sektor air mutlak diperlukan untuk mendukung pertanian. Selain itu, kami juga menghadapi tantangan banjir di beberapa titik aliran sungai yang perlu segera ditangani,” ujarnya.
Ia menjelaskan, penyempitan dan pendangkalan aliran sungai di wilayah PPU sering menurunkan kapasitas tampung air dan memicu banjir, terutama di kawasan padat penduduk. Sungai Lawe-Lawe dan Sungai Labangka menjadi titik rawan yang kerap mengancam permukiman saat hujan deras disertai pasang air laut.
“Sinergi dengan Balai Sungai sangat kami harapkan, khususnya untuk normalisasi badan sungai yang kapasitasnya terus menurun,” katanya.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya peningkatan saluran daerah irigasi (DIR) di Labangka, Kecamatan Babulu, yang merupakan sentra pertanian dan lumbung pangan Kalimantan Timur.
Bupati PPU turut mengajukan usulan pembangunan infrastruktur pengendali abrasi di Kelurahan Tanjung Tengah. Menurutnya, sebagai wilayah pesisir dengan garis pantai cukup panjang, PPU rentan terhadap abrasi yang dapat mengancam permukiman, infrastruktur publik, hingga aktivitas ekonomi warga.
Ia juga mendorong percepatan pembangunan infrastruktur air baku, termasuk dukungan pembangunan Bendungan Lawe-Lawe, intake Sungai Riko-Kernain, serta jaringan pipa transmisi untuk memperluas layanan PDAM.
“Masih ada beberapa wilayah di PPU yang belum terlayani air baku. Karena itu, kami berharap program Balai Sungai dapat bersinergi dengan kebutuhan daerah agar pemenuhan air bersih bisa merata dan kami siap berkolaborasi bersama-sama,” tutur Mudyat.
Lebih jauh, ia menegaskan percepatan pembangunan infrastruktur air di PPU penting mengingat posisinya berdekatan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Harapan kami, pada 2026 nanti ada sejumlah program prioritas yang bisa diwujudkan bersama Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV. Hal ini sejalan dengan agenda besar pembangunan IKN yang menempatkan PPU sebagai daerah penyangga utama bahkan sebagian dari wilayahnya masuk di kawasan inti IKN Nusantara,” ucapnya.
Kepala BWS Kalimantan IV, Andri Rachmanto Wibowo, menyambut baik berbagai usulan tersebut. Ia menegaskan pihaknya siap menindaklanjuti program yang berkaitan dengan normalisasi sungai, pembangunan irigasi pertanian, hingga pemenuhan air baku.
“Sejumlah usulan dari Pemkab PPU akan menjadi bahan catatan kami untuk ditindaklanjuti, termasuk dalam penyusunan program yang relevan dengan kondisi terkini di lapangan. Termasuk juga memerlukan review kembali terhadap sejumlah usulan program yang selaras dengan program kerja balai wilayah sungai, agar dalam pengusulannya dapat masuk dari program pelaksanaan bersama lintas sektor terkait,” ujar Andri.
Menurutnya, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam penyelesaian persoalan air di daerah. “Balai Sungai siap bersinergi dengan Pemkab PPU dalam rangka mendukung pembangunan berkelanjutan, terutama guna memperkuat ketahanan pangan dan layanan dasar air di wilayah penyangga IKN,” tutupnya.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.