Dailykaltim.co, Penajam – Di tengah gencarnya program peningkatan produksi sektor perikanan budidaya di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), muncul ironi yang tak bisa diabaikan: angka konsumsi ikan masyarakat lokal justru masih tergolong rendah.
Di balik lonjakan produksi dari tambak-tambak pesisir dan kolam-kolam air tawar, tingkat konsumsi masyarakat belum berbanding lurus dengan ketersediaan hasil perikanan.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Lingkungan, Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskan) PPU, Musakkar, mengungkapkan bahwa berdasarkan data statistik terbaru, tingkat konsumsi ikan per kapita di wilayahnya masih jauh dari angka ideal.
“Kalau angka konsumsi kita itu malah kecil di (PPU). Kemarin hasil statistik itu, yang konsumsi ikan itu, kita malah cuma 58 kilogram per kapita per tahun, kecil,” kata Musakkar.
Angka ini terbilang rendah jika dibandingkan dengan target nasional yang menempatkan konsumsi ikan sebagai salah satu indikator ketahanan pangan berbasis protein hewani. Rendahnya konsumsi ini menjadi perhatian tersendiri di tengah potensi produksi perikanan yang tinggi dan beragam di PPU.
Di sisi lain, dari aspek produksi, PPU justru menunjukkan pencapaian yang signifikan, terutama dari sektor budidaya tambak air laut. Salah satu penyumbang terbesar adalah komoditas rumput laut dari kawasan Babulu Laut.
“Untuk produksi kita memang, yang membuat tinggi produksi kita itu di hasil budidaya rumput laut yang di Babulu Laut itu,” ujarnya.
Budidaya rumput laut di pesisir Babulu tak hanya menjadi motor penggerak ekonomi lokal, tetapi juga menjadi penyumbang terbesar dalam neraca produksi budidaya PPU secara keseluruhan.
“Di sana itu untuk air laut itu saja, untuk budidaya tambak itu 9 ribu ton lebih produksi kita. Memang tinggi di tambak. Sisanya barulah budidaya air tawar,” tutup Musakkar.
[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.