Dailykaltim.co, Samarinda – Dalam upaya memperkuat Samarinda sebagai Kota Layak Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Kota Samarinda menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Konvensi Hak Anak (KHA). Acara tersebut berlangsung di Hotel Grand Sawit, Samarinda dan dihadiri oleh berbagai instansi, termasuk perwakilan dari Dinas Perhubungan, Puskesmas, Kelurahan, Forum Anak Ile, dan Puspaga Cinta Syejati.
Kepala DP2PA Kota Samarinda, Ibnu Araby yang membuka acara tersebut, menegaskan pentingnya Bimtek ini untuk mendorong pemenuhan hak anak dalam setiap kebijakan dan program pemerintah.
“Melalui Bimbingan Teknis Konvensi Hak Anak ini, kita harap para peserta dapat menerapkan pemenuhan hak anak ke dalam kebijakan dan program yang dirancang. Tujuannya adalah mendukung visi Kota Samarinda sebagai Pusat Kota Peradaban yang Layak Anak dan Responsif Gender,” ujarnya.
Ibnu Araby menambahkan bahwa penguatan sumber daya manusia yang memahami Konvensi Hak Anak menjadi salah satu indikator penting dalam menciptakan Kota Layak Anak.
“Peserta diharapkan mampu merancang kebijakan strategis yang mendukung implementasi KHA di lingkup kerja masing-masing,” katanya.
Sebagai narasumber, Taufik Uwaidha yang juga fasilitator nasional Kota Layak Anak, memberikan pemaparan tentang pentingnya pemahaman KHA dalam layanan kepada anak. Ia menyoroti empat prinsip utama KHA, yakni:
1. Non-Diskriminasi
2. Kepentingan Terbaik Anak
3. Hak untuk Hidup dan Berkembang
4. Penghargaan terhadap Pendapat Anak
“Wacana tentang anak tidak bisa lepas dari Konvensi Hak Anak. Prinsip-prinsip ini harus menjadi acuan dalam setiap kebijakan terkait anak,” tegasnya.
Indonesia telah meratifikasi Konvensi Hak Anak melalui Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990, yang mencakup lima klaster hak anak, antara lain hak sipil dan kebebasan, hak kesehatan dasar, hak pendidikan, hingga perlindungan khusus.
Melalui Bimtek ini, DP2PA Samarinda berharap seluruh peserta, termasuk perangkat daerah, puskesmas, kelurahan, serta Forum Anak, mampu mengembangkan kebijakan strategis yang berorientasi pada pemenuhan hak anak.
“Kebijakan untuk anak adalah investasi jangka panjang yang menentukan masa depan bangsa. Pilihan yang kita buat hari ini akan memengaruhi keberlanjutan pembangunan, khususnya di Samarinda,” pungkas Ibnu Araby.
Melalui inisiatif ini, Samarinda semakin optimis mencapai target sebagai Kota Layak Anak yang inklusif, dengan generasi penerus yang tumbuh dalam lingkungan yang sehat, adil, dan mendukung.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.