Close Menu
  • Beranda
  • Topik
    • Nasional
    • Kaltim
    • Politik
    • Insidental
    • Lipsus
    • Opini
    • Infografis
    • Pariwara
  • Daerah
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Kukar
    • Kubar
    • Kutim
    • Berau
    • PPU
    • Paser
    • Mahulu
  • Lainnya
    • Internasional
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Budaya
    • Rupa
  • Tertaut
    • Pasang Iklan
    • Media Partner
    • Publikasi Opini
    • Saluran
  • Info
    • Redaksi
    • Pedoman Siber
    • Hak Koreksi
  • Video

Dapatkan Info Terbaru!

Tetap up-to-date dengan berita hangat dan cerita menarik seputar Kalimantan, bisnis, dan gaya hidup.

Terbaru

Angela Idang Belawan dan Suhuk Resmi Pimpin Mahakam Ulu 2025–2030

25/09/2025 3:51 AM

MPP Kutim Resmi Beroperasi, Layanan Publik Lebih Mudah

25/09/2025 3:40 AM

Paser Susun Target SPM 2026 untuk Tingkatkan Layanan Publik

25/09/2025 3:24 AM
Instagram TikTok Facebook X (Twitter) YouTube LinkedIn
Breaking
  • Angela Idang Belawan dan Suhuk Resmi Pimpin Mahakam Ulu 2025–2030
  • MPP Kutim Resmi Beroperasi, Layanan Publik Lebih Mudah
  • Paser Susun Target SPM 2026 untuk Tingkatkan Layanan Publik
  • PPU Raih Penghargaan Transformasi Digital GM-DTGI 2025
  • Pasar Galunggung Kawasan Citra Niaga Akan Direvitalisasi Mulai 2026
  • MTQ Ke-XX Tingkat Kabupaten PPU 2025 Resmi Dibuka
  • Lomba Balap Ketinting Meriahkan Festival Erau Adat Kutai 2025
  • Peransaka Daerah 2025 Resmi Dibuka di Paser
  • APBD-P 2025 Kubar Disetujui, TPP Guru Masuk Prioritas
  • Wawali Balikpapan Sidak Proyek, Ingatkan Kesesuaian Desain dan Anggaran
  • KJRI Hong Kong Imbau WNI Waspadai Dampak Topan Super Ragasa
  • Samarinda Siapkan Lorong Penghubung Pasar Pagi dan Masjid Raya
  • Paser Terapkan Tanda Tangan Elektronik Mulai 1 Oktober 2025
  • Kementrans Luncurkan Ribuan Beasiswa Kuliah Mulai 2026
  • Menkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Lampaui Proyeksi IMF
  • Perusahaan Wajib Laporkan Lowongan Kerja via Karirhub SIAPKerja
  • BRIN Gelar Simposium Internasional Fotovoltaik, Bahas Teknologi Sel Surya Masa Depan
  • AI Talent Factory Disiapkan untuk Kembangkan Generasi Muda Indonesia
  • Kemenhub dan Kemenaker Kolaborasi Atasi ODOL dan Lindungi Sopir Truk
  • Pemerintah Bahas Skema Pembiayaan Koperasi Desa Merah Putih
Instagram TikTok Facebook X (Twitter) YouTube LinkedIn
Daily Kaltim
  • Beranda
  • Topik
    • Nasional
    • Kaltim
    • Politik
    • Insidental
    • Lipsus
    • Opini
    • Infografis
    • Pariwara
  • Daerah
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Kukar
    • Kubar
    • Kutim
    • Berau
    • PPU
    • Paser
    • Mahulu
  • Lainnya
    • Internasional
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Budaya
    • Rupa
  • Tertaut
    • Pasang Iklan
    • Media Partner
    • Publikasi Opini
    • Saluran
  • Info
    • Redaksi
    • Pedoman Siber
    • Hak Koreksi
  • Video
Daily Kaltim
  • Beranda
  • Topik
  • Daerah
  • Lainnya
  • Tertaut
  • Info
  • Video
Budaya

Tanah Abang dan Tempirai: Cinta yang Dihalang Sumpah Leluhur

Redaksi Daily Kaltim04/08/2025 3:57 PM
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Ilustrasi pagar kayu yang menggambarkan sebuah batas dan penghalang. (pexels)

Dailykaltim.co – Di antara hamparan sawah dan perbukitan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, berdiri dua desa yang tampak biasa, namun menyimpan kisah yang luar biasa. Desa Tanah Abang dan Desa Tempirai tak hanya diikat oleh kedekatan geografis, tetapi juga oleh sebuah sumpah tua yang menjadi penanda batas cinta bagi warganya: sumpah perjodohan puyang.

Hingga kini, generasi demi generasi masih percaya, sumpah itu nyata. Konon, mereka yang melanggarnya akan menanggung konsekuensi yang tak sekadar sosial, tetapi juga mistis: mata menjadi buta, sakit yang tak terjelaskan, hingga rumah tangga yang berantakan. Inilah cerita rakyat yang tetap hidup, menjadi penjaga tak kasat mata di antara dua komunitas yang berjarak seratus kilometer namun disatukan oleh sebuah garis larangan yang tak terlihat.

Kisah ini bermula dari dua sosok leluhur, atau yang disebut puyang, masing-masing berasal dari Tanah Abang dan Tempirai. Dalam sebuah perantauan yang jauh dari kampung halaman, kedua puyang ini berselisih paham. Perdebatan yang awalnya ringan menjelma menjadi pertarungan panjang, berlarut hingga seharian.

Di tengah pertarungan itu, datanglah guru mereka—orang yang ternyata menjadi guru bagi keduanya. Disinilah perselisihan menemukan akhir yang tak biasa: kedua puyang bersumpah untuk menganggap kedua desa sebagai saudara kandung, dan dengan itu muncul larangan mutlak: warga Tanah Abang dan Tempirai tak boleh saling berjodoh dan tak boleh saling bermusuhan.

Sumpah itu, dalam tafsir budaya, adalah perjanjian sosial dan spiritual sekaligus, sebuah kesepakatan tak tertulis yang diwariskan lewat kata, bukan tinta. Ia hidup dalam napas masyarakat, dalam bisik-bisik yang berpindah dari satu generasi ke generasi lain.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Bila Monika, Masnunah, dan Hayatun Nufus dari Universitas PGRI Palembang, yang dimuat di Jurnal Bastra Vol. 7, No. 4 Oktober–Desember 2022 (ISSN 2503-3875), terungkap betapa kuatnya persepsi masyarakat terhadap sumpah ini. Peneliti mewawancarai sepuluh informan, terdiri dari pemangku adat, tokoh masyarakat, dan ibu rumah tangga. Hasilnya mencengangkan: semua informan meyakini sumpah perjodohan itu benar adanya dan masih berlaku hingga hari ini.

Cerita-cerita yang mereka sampaikan terdengar seperti bab dari kisah mistis yang mengikat kehidupan sehari-hari.

  • Cik Kena (53) mengingatkan anak-cucunya agar tidak pacaran dengan orang Tempirai. Ia pernah mendengar pasangan yang melanggar sumpah itu tiba-tiba mengalami kebutaan.
  • Pak Lintasan (58), seorang petani, percaya bahkan “sekadar saling jatuh cinta” bisa mendatangkan penyakit mata.
  • Pak Asri (62), pemangku adat, bercerita tentang seorang suami yang meninggal tak lama setelah menikah dengan perempuan dari desa terlarang itu, diyakini sebagai akibat sumpah leluhur.

Cerita-cerita serupa juga datang dari pihak Tempirai. Ibu Halipah (58) mengisahkan pasangan dari dua desa yang buta setelah menikah. Ibu Muna (62) bahkan pernah mendengar pernikahan yang batal secara tiba-tiba tanpa sebab jelas—seolah sumpah itu bekerja diam-diam memutus niat cinta.

Persepsi ini bukan sekadar ketakutan irasional, melainkan bagian dari sistem nilai yang membentuk kehidupan sosial desa. Sumpah itu menjaga harmoni sekaligus membatasi interaksi romantis, menjadi mekanisme sosial yang memelihara jarak dalam kedekatan.

Dari sudut pandang antropologi budaya, sumpah perjodohan ini adalah bentuk folklor yang hidup, memenuhi ciri-ciri yang diuraikan Danandjaja: diwariskan lisan, bersifat tradisional, anonim, dan memiliki fungsi sosial yang jelas. Dalam konteks ini, sumpah bukan hanya mitos penghalang cinta, tapi alat kontrol sosial yang menyatu dengan ingatan kolektif.

Penelitian yang dimuat dalam Jurnal Bastra menegaskan, kepercayaan terhadap sumpah perjodohan telah menjadi perekat identitas kultural, meskipun dunia di luar desa bergerak menuju era modern yang lebih rasional. Masyarakat tetap menurunkan kisah ini karena pengalaman nyata yang mereka rasakan atau dengar telah memperkuat legitimasi cerita. Dalam bahasa psikologi budaya, persepsi yang diulang terus menerus menciptakan realitas sosial yang dipercaya bersama.

Di tengah derasnya arus modernisasi, sumpah ini menimbulkan pertanyaan reflektif: apakah keyakinan kolektif bisa lebih kuat daripada cinta pribadi? Jawabannya, setidaknya di Tanah Abang dan Tempirai, adalah ya.

Larangan itu tetap menjadi pagar tak kasat mata yang dijaga bukan oleh polisi adat, tetapi oleh rasa takut yang diturunkan dari nenek moyang. Dalam dunia yang semakin rasional, keberlangsungan cerita ini menunjukkan betapa pentingnya memori budaya sebagai penentu arah perilaku manusia.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Budaya Sumpah Leluhur
Follow on Google News

Related Posts

Budaya

Sumur, Sirih, dan Doa: Tafsir Ulang Turun Mandi

22/09/2025 6:54 AM
Budaya

Menafsir Makna Kematian di Tengah Perubahan

16/08/2025 7:12 AM
Budaya

Pendopo, Dalem, dan Jejak Kuasa yang Mengendap di Priangan

14/08/2025 7:35 AM
Budaya

Monibi, Nafas Terakhir Tradisi Penjaga Desa Siniyung

11/08/2025 7:32 AM
Budaya

Kampua: Jejak Sakral Muna yang Menyatukan Tradisi dan Syariat

09/08/2025 7:59 AM
Budaya

Hembula’a Kaledupa: Simfoni Mantra yang Menjaga Sawah dan Jiwa

04/08/2025 4:36 AM
Iklan
Demo
Trending

PPU Gelar Diskusi Sawit Berkelanjutan,Tingkatkan Daya Saing dan Kualitas

07/11/2024 3:21 AM

7PaceRunners Gelar Lari di Car Free Day PPU, Kampanye Gaya Hidup Sehat dan Dukung UMKM

15/02/2025 4:17 AM

Disdukcapil PPU Soroti Rendahnya Kesadaran Warga Soal Pelaporan Akta Kematian

29/04/2025 2:11 PM

Anopheles Tak Selalu Jadi Musuh: Fokus Dinkes PPU Kini ke Penularan Aktif di Sotek

11/06/2025 2:07 PM

PPU Sambut Delegasi Internasional, Tawarkan Potensi Investasi Besar

12/11/2024 6:56 AM
Terbaru
Mahulu

Angela Idang Belawan dan Suhuk Resmi Pimpin Mahakam Ulu 2025–2030

By Redaksi Daily Kaltim25/09/2025 3:51 AM

Dailykaltim.co, Mahulu – Angela Idang Belawan bersama Suhuk, resmi menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati…

MPP Kutim Resmi Beroperasi, Layanan Publik Lebih Mudah

25/09/2025 3:40 AM

Paser Susun Target SPM 2026 untuk Tingkatkan Layanan Publik

25/09/2025 3:24 AM

PPU Raih Penghargaan Transformasi Digital GM-DTGI 2025

25/09/2025 3:17 AM

Pasar Galunggung Kawasan Citra Niaga Akan Direvitalisasi Mulai 2026

25/09/2025 3:03 AM
Stay In Touch
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Instagram
  • YouTube
  • Vimeo

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

Iklan
Demo
Tentang Kami
Tentang Kami

DailyKaltim.co adalah portal berita online yang berkomitmen untuk menyajikan berita terkini dan berkualitas seputar Kalimantan Timur.

Mari #Merajutinformasikaltim bersama kami!

Email: Redaksi@dailykaltim.co
Kontak: +62 82154313156

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube LinkedIn TikTok
Pilihan

Dispertan PPU Dorong Petani Beralih ke Metode Tanam Pindah untuk Tingkatkan Produksi

29/10/2024 1:17 PM

DWP PPU Fokus pada Literasi Digital dan Peran Perempuan

26/02/2025 5:04 AM

Pemkot Samarinda Gelar Jalan Sehat di HUT ke-65

10/02/2025 1:45 AM
TERBARU

Angela Idang Belawan dan Suhuk Resmi Pimpin Mahakam Ulu 2025–2030

25/09/2025 3:51 AM

MPP Kutim Resmi Beroperasi, Layanan Publik Lebih Mudah

25/09/2025 3:40 AM

Paser Susun Target SPM 2026 untuk Tingkatkan Layanan Publik

25/09/2025 3:24 AM
© 2023-2024 Copyright by Daily Kaltim. All rights reserved.
  • Redaksi
  • Hak Koreksi
  • Pedoman Siber
  • Media Partner

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version