Close Menu
  • Beranda
  • Topik
    • Nasional
    • Kaltim
    • Politik
    • Insidental
    • Lipsus
    • Opini
    • Infografis
    • Pariwara
  • Daerah
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Kukar
    • Kubar
    • Kutim
    • Berau
    • PPU
    • Paser
    • Mahulu
  • Lainnya
    • Internasional
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Budaya
    • Rupa
  • Tertaut
    • Pasang Iklan
    • Media Partner
    • Publikasi Opini
    • Saluran
  • Info
    • Redaksi
    • Pedoman Siber
    • Hak Koreksi
  • Video

Dapatkan Info Terbaru!

Tetap up-to-date dengan berita hangat dan cerita menarik seputar Kalimantan, bisnis, dan gaya hidup.

Terbaru

3rd International Indonesia Pencak Silat Open Championship 2025 Resmi Dibuka

04/08/2025 4:15 PM

Mahulu Rancang Kawasan Pendidikan Terintegrasi Berbasis Lokal

04/08/2025 4:12 PM

Tanah Abang dan Tempirai: Cinta yang Dihalang Sumpah Leluhur

04/08/2025 3:57 PM
Instagram TikTok Facebook X (Twitter) YouTube LinkedIn
Breaking
  • 3rd International Indonesia Pencak Silat Open Championship 2025 Resmi Dibuka
  • Mahulu Rancang Kawasan Pendidikan Terintegrasi Berbasis Lokal
  • Tanah Abang dan Tempirai: Cinta yang Dihalang Sumpah Leluhur
  • Pemerintah Luncurkan Cek Kesehatan Gratis untuk Pelajar
  • Bapenda Mengajar: Perluas Literasi Pajak untuk Generasi Muda
  • Samarinda Resmi Buka Diklat Paskibraka 2025, 42 Peserta Siap Jalani Pelatihan
  • PPU Terapkan KKPD, Percepat Digitalisasi Keuangan Daerah
  • Paser Fasilitasi Pengukuran Kapal dan Penerbitan Pas Kecil Nelayan
  • Hembula’a Kaledupa: Simfoni Mantra yang Menjaga Sawah dan Jiwa
  • Bupati PPU Ajak Petani Labangka Barat Tingkatkan Hasil Panen
  • Pala Maluku Tembus Pasar Eropa, Kementan Dorong Hilirisasi Rempah Nasional
  • Dari Panen Raya ke Ruang Hijau, Mandu Dalam Wujudkan Desa Lestari
  • AMMAN World Tennis Championship 2025 di Bali Dorong Regenerasi Atlet Nasional
  • Puncak Hari Anak Nasional 2025 di Bontang Hadirkan Lomba Edukatif
  • Turnamen Mini Soccer Pesisir 2025 di Desa Peridan Resmi Dibuka
  • RSUD Ratu Aji Putri Botung Luncurkan Program SAPA RAMAH
  • IP Lokal Tembus Industri Otomotif Lewat Kolaborasi Volkswagen di GIIAS 2025
  • RSUD Undata Palu Sukses Gelar Operasi Jantung Terbuka Perdana
  • Indonesia Siapkan AILECS 2026, Fokuskan AI pada Perlindungan Publik
  • Menpora Tinjau Kesiapan Sirkuit Mandalika untuk MotoGP Indonesia 2025
Instagram TikTok Facebook X (Twitter) YouTube LinkedIn
Daily Kaltim
  • Beranda
  • Topik
    • Nasional
    • Kaltim
    • Politik
    • Insidental
    • Lipsus
    • Opini
    • Infografis
    • Pariwara
  • Daerah
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Kukar
    • Kubar
    • Kutim
    • Berau
    • PPU
    • Paser
    • Mahulu
  • Lainnya
    • Internasional
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Budaya
    • Rupa
  • Tertaut
    • Pasang Iklan
    • Media Partner
    • Publikasi Opini
    • Saluran
  • Info
    • Redaksi
    • Pedoman Siber
    • Hak Koreksi
  • Video
Daily Kaltim
  • Beranda
  • Topik
  • Daerah
  • Lainnya
  • Tertaut
  • Info
  • Video
Budaya

Tanah Abang dan Tempirai: Cinta yang Dihalang Sumpah Leluhur

Redaksi Daily Kaltim04/08/2025 3:57 PM
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Ilustrasi pagar kayu yang menggambarkan sebuah batas dan penghalang. (pexels)

Dailykaltim.co – Di antara hamparan sawah dan perbukitan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, berdiri dua desa yang tampak biasa, namun menyimpan kisah yang luar biasa. Desa Tanah Abang dan Desa Tempirai tak hanya diikat oleh kedekatan geografis, tetapi juga oleh sebuah sumpah tua yang menjadi penanda batas cinta bagi warganya: sumpah perjodohan puyang.

Hingga kini, generasi demi generasi masih percaya, sumpah itu nyata. Konon, mereka yang melanggarnya akan menanggung konsekuensi yang tak sekadar sosial, tetapi juga mistis: mata menjadi buta, sakit yang tak terjelaskan, hingga rumah tangga yang berantakan. Inilah cerita rakyat yang tetap hidup, menjadi penjaga tak kasat mata di antara dua komunitas yang berjarak seratus kilometer namun disatukan oleh sebuah garis larangan yang tak terlihat.

Kisah ini bermula dari dua sosok leluhur, atau yang disebut puyang, masing-masing berasal dari Tanah Abang dan Tempirai. Dalam sebuah perantauan yang jauh dari kampung halaman, kedua puyang ini berselisih paham. Perdebatan yang awalnya ringan menjelma menjadi pertarungan panjang, berlarut hingga seharian.

Di tengah pertarungan itu, datanglah guru mereka—orang yang ternyata menjadi guru bagi keduanya. Disinilah perselisihan menemukan akhir yang tak biasa: kedua puyang bersumpah untuk menganggap kedua desa sebagai saudara kandung, dan dengan itu muncul larangan mutlak: warga Tanah Abang dan Tempirai tak boleh saling berjodoh dan tak boleh saling bermusuhan.

Sumpah itu, dalam tafsir budaya, adalah perjanjian sosial dan spiritual sekaligus, sebuah kesepakatan tak tertulis yang diwariskan lewat kata, bukan tinta. Ia hidup dalam napas masyarakat, dalam bisik-bisik yang berpindah dari satu generasi ke generasi lain.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Bila Monika, Masnunah, dan Hayatun Nufus dari Universitas PGRI Palembang, yang dimuat di Jurnal Bastra Vol. 7, No. 4 Oktober–Desember 2022 (ISSN 2503-3875), terungkap betapa kuatnya persepsi masyarakat terhadap sumpah ini. Peneliti mewawancarai sepuluh informan, terdiri dari pemangku adat, tokoh masyarakat, dan ibu rumah tangga. Hasilnya mencengangkan: semua informan meyakini sumpah perjodohan itu benar adanya dan masih berlaku hingga hari ini.

Cerita-cerita yang mereka sampaikan terdengar seperti bab dari kisah mistis yang mengikat kehidupan sehari-hari.

  • Cik Kena (53) mengingatkan anak-cucunya agar tidak pacaran dengan orang Tempirai. Ia pernah mendengar pasangan yang melanggar sumpah itu tiba-tiba mengalami kebutaan.
  • Pak Lintasan (58), seorang petani, percaya bahkan “sekadar saling jatuh cinta” bisa mendatangkan penyakit mata.
  • Pak Asri (62), pemangku adat, bercerita tentang seorang suami yang meninggal tak lama setelah menikah dengan perempuan dari desa terlarang itu, diyakini sebagai akibat sumpah leluhur.

Cerita-cerita serupa juga datang dari pihak Tempirai. Ibu Halipah (58) mengisahkan pasangan dari dua desa yang buta setelah menikah. Ibu Muna (62) bahkan pernah mendengar pernikahan yang batal secara tiba-tiba tanpa sebab jelas—seolah sumpah itu bekerja diam-diam memutus niat cinta.

Persepsi ini bukan sekadar ketakutan irasional, melainkan bagian dari sistem nilai yang membentuk kehidupan sosial desa. Sumpah itu menjaga harmoni sekaligus membatasi interaksi romantis, menjadi mekanisme sosial yang memelihara jarak dalam kedekatan.

Dari sudut pandang antropologi budaya, sumpah perjodohan ini adalah bentuk folklor yang hidup, memenuhi ciri-ciri yang diuraikan Danandjaja: diwariskan lisan, bersifat tradisional, anonim, dan memiliki fungsi sosial yang jelas. Dalam konteks ini, sumpah bukan hanya mitos penghalang cinta, tapi alat kontrol sosial yang menyatu dengan ingatan kolektif.

Penelitian yang dimuat dalam Jurnal Bastra menegaskan, kepercayaan terhadap sumpah perjodohan telah menjadi perekat identitas kultural, meskipun dunia di luar desa bergerak menuju era modern yang lebih rasional. Masyarakat tetap menurunkan kisah ini karena pengalaman nyata yang mereka rasakan atau dengar telah memperkuat legitimasi cerita. Dalam bahasa psikologi budaya, persepsi yang diulang terus menerus menciptakan realitas sosial yang dipercaya bersama.

Di tengah derasnya arus modernisasi, sumpah ini menimbulkan pertanyaan reflektif: apakah keyakinan kolektif bisa lebih kuat daripada cinta pribadi? Jawabannya, setidaknya di Tanah Abang dan Tempirai, adalah ya.

Larangan itu tetap menjadi pagar tak kasat mata yang dijaga bukan oleh polisi adat, tetapi oleh rasa takut yang diturunkan dari nenek moyang. Dalam dunia yang semakin rasional, keberlangsungan cerita ini menunjukkan betapa pentingnya memori budaya sebagai penentu arah perilaku manusia.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Budaya Sumpah Leluhur
Follow on Google News

Related Posts

Budaya

Hembula’a Kaledupa: Simfoni Mantra yang Menjaga Sawah dan Jiwa

04/08/2025 4:36 AM
Budaya

Behantat, Simfoni Luhur di Tengah Riuh Modernisasi

28/07/2025 6:40 AM
Budaya

Menyelami Belis: Tradisi yang Memuliakan Hubungan Manusia

25/07/2025 5:40 AM
Kaltim

EBIFF 2025 Resmi Dibuka, Kirab Budaya Meriahkan Kalimantan Timur

25/07/2025 2:47 AM
Budaya

Peusijuek: Ketika Air, Doa, dan Beras Menjadi Pedagogi Sejarah

15/07/2025 4:44 AM
Budaya

Besoyong, Mantra yang Bernyanyi dalam Nafas Kebudayaan Suku Paser

14/07/2025 6:31 AM
Iklan
Demo
Trending

PPU Gelar Diskusi Sawit Berkelanjutan,Tingkatkan Daya Saing dan Kualitas

07/11/2024 3:21 AM

7PaceRunners Gelar Lari di Car Free Day PPU, Kampanye Gaya Hidup Sehat dan Dukung UMKM

15/02/2025 4:17 AM

Anopheles Tak Selalu Jadi Musuh: Fokus Dinkes PPU Kini ke Penularan Aktif di Sotek

11/06/2025 2:07 PM

PPU Sambut Delegasi Internasional, Tawarkan Potensi Investasi Besar

12/11/2024 6:56 AM

Kasus Malaria di PPU Menurun, Mayoritas Berasal dari Luar Wilayah

05/06/2025 2:15 AM
Terbaru
Olahraga

3rd International Indonesia Pencak Silat Open Championship 2025 Resmi Dibuka

By Redaksi Daily Kaltim04/08/2025 4:15 PM

Dailykaltim.co – Ajang pencak silat bertaraf internasional kembali digelar di Tanah Air. 3rd International Indonesia…

Mahulu Rancang Kawasan Pendidikan Terintegrasi Berbasis Lokal

04/08/2025 4:12 PM

Tanah Abang dan Tempirai: Cinta yang Dihalang Sumpah Leluhur

04/08/2025 3:57 PM

Pemerintah Luncurkan Cek Kesehatan Gratis untuk Pelajar

04/08/2025 3:41 PM

Bapenda Mengajar: Perluas Literasi Pajak untuk Generasi Muda

04/08/2025 3:30 PM
Stay In Touch
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Instagram
  • YouTube
  • Vimeo

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

Iklan
Demo
Tentang Kami
Tentang Kami

DailyKaltim.co adalah portal berita online yang berkomitmen untuk menyajikan berita terkini dan berkualitas seputar Kalimantan Timur.

Mari #Merajutinformasikaltim bersama kami!

Email: Redaksi@dailykaltim.co
Kontak: +62 82154313156

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube LinkedIn TikTok
Pilihan

Jokowi Apresiasi Atlet Olimpiade, Hadiahkan Bonus Miliaran

16/08/2024 1:47 AM

Unmul Siapkan 207 Mahasiswa untuk Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat 2024

21/02/2024 1:54 PM

Wamentan Sudaryono Tekankan Riset sebagai Kunci Daya Saing

13/05/2025 3:49 AM
TERBARU

3rd International Indonesia Pencak Silat Open Championship 2025 Resmi Dibuka

04/08/2025 4:15 PM

Mahulu Rancang Kawasan Pendidikan Terintegrasi Berbasis Lokal

04/08/2025 4:12 PM

Tanah Abang dan Tempirai: Cinta yang Dihalang Sumpah Leluhur

04/08/2025 3:57 PM
© 2023-2024 Copyright by Daily Kaltim. All rights reserved.
  • Redaksi
  • Hak Koreksi
  • Pedoman Siber
  • Media Partner

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version