Dailykaltim.co, Berau – Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menyoroti pentingnya pengendalian inflasi menjelang Hari Raya Idulfitri. Ia menegaskan bahwa peningkatan permintaan dapat memicu lonjakan harga kebutuhan pokok, sehingga diperlukan langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga di Kabupaten Berau. Hal ini disampaikannya dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Inflasi Kabupaten Berau per Januari tercatat sebesar 0,28% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 105,94. Angka ini menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,69%. Stabilitas harga pada awal tahun ini memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok.
“Kita harus tetap waspada, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tinggal beberapa hari lagi. Permintaan yang tinggi pada masa ini cenderung menyebabkan kenaikan kebutuhan pokok secara signifikan, yang dapat memicu kelangkaan stok di pasaran,” ungkap Sri Juniarsih.
Sebagai langkah antisipasi, ia menegaskan bahwa pengendalian inflasi harus menjadi prioritas utama. Salah satu upaya yang dilakukan adalah optimalisasi kios penyeimbang di Pasar Aji Dilayas, yang telah diresmikan oleh PJ Gubernur pada Oktober 2024. Selain itu, edukasi bagi masyarakat, terutama pelaku UMKM, juga dinilai krusial untuk menjaga stabilitas harga.
“Secara khusus, saya meminta TPID Kabupaten Berau bersama OPD terkait untuk terus memantau pasokan, terutama ketersediaan beras Bulog, serta memastikan distribusi yang lancar melalui distributor dan pedagang pasar. Kita harus memastikan pasokan beras mencukupi menjelang dan selama Hari Raya Idulfitri,” tambahnya.
Selain memastikan distribusi pangan tetap terjaga, Sri Juniarsih juga menekankan pentingnya pemberdayaan petani lokal. Menurutnya, hasil panen petani harus bisa diakses dengan harga bersaing tanpa mengorbankan kesejahteraan mereka.
“Kami juga berharap adanya dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur agar kebijakan pengendalian inflasi di Kabupaten Berau dapat terlaksana dengan baik dan sesuai harapan kita,” ujarnya.
Sejalan dengan arahan tersebut, Plt Kabag Ekonomi Setda Berau, Syafri, melaporkan bahwa inflasi di Kabupaten Berau saat ini berada di angka 2,6%, lebih tinggi dibandingkan inflasi Provinsi Kaltim yang sebesar 1,7%. Kondisi ini cukup berdampak pada perekonomian masyarakat.
“Ada hal-hal yang telah kami lakukan untuk menekan inflasi, seperti memastikan ketersediaan pasokan pangan dengan menjalin kerja sama dengan pemasok dan distributor,” jelas Syafri di hadapan Bupati Berau.
Upaya lain yang dilakukan mencakup gerakan menanam cabai secara serentak, perluasan area tanam kebutuhan pokok, serta pemantauan distribusi bahan bakar dan gas bersubsidi. Selain itu, pemantauan harga bahan pokok di gudang distributor dan penyelenggaraan pasar murah bersama OPD terkait juga menjadi langkah penting dalam menjaga stabilitas harga.
Syafri menambahkan bahwa Kabupaten Berau memiliki potensi inflasi yang cukup tinggi. Pada Februari 2025, daerah ini mengalami deflasi sebesar 0,56%. Meski demikian, faktor eksternal seperti kenaikan harga tiket pesawat turut memengaruhi kondisi ekonomi setempat.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.