Dailykaltim.co, Kutim – Menjelang bulan suci Ramadan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melaksanakan inspeksi mendadak di Pasar Induk Sangatta (PIS) pada Rabu (26/2/2025). Kegiatan ini dipimpin oleh Sekretaris Kabupaten Rizali Hadi, bersama Asisten Administrasi Umum Sudirman Latif dan sejumlah kepala perangkat daerah terkait. Fokus utama tim adalah memastikan tidak terjadi lonjakan harga atau kelangkaan sembako menjelang Ramadan.
“Kami ingin memastikan bahwa harga-harga sembako di pasar tidak melonjak tajam menjelang Ramadan. Saat ini, kami menemukan beberapa komoditas yang harganya mengalami kenaikan signifikan, seperti minyak goreng (migor) dan cabai.” tekan Rizali Hadi.
Ia menjelaskan bahwa harga minyak goreng yang direkomendasikan pemerintah seharusnya Rp 15.700 per liter, namun saat ini sudah mencapai Rp 19.000 di pengecer.
“Harga di distributor pertama saja sudah mencapai Rp 16.666 per liter, dan saat sampai di pengecer harganya bisa lebih mahal lagi. Ini menjadi bahan masukan penting bagi pemerintah daerah dan pusat,” tambahnya.
Kelangkaan cabai juga menjadi sorotan, dengan harga cabai rawit meningkat dari Rp 80.000 menjadi Rp 90.000 per kilogram.
“Kami mendapat laporan bahwa dalam dua minggu ke depan, di Kecamatan Kaubun dan Kaliorang akan ada panen cabai. Semoga ini bisa membantu menurunkan harga di tingkat pengecer,” ungkap Rizali.
Meskipun harga beberapa komoditas seperti bawang merah, beras, daging, dan ikan juga meningkat, Rizali menekankan lonjakan harga tersebut tidak sebesar minyak goreng dan cabai. Untuk mengatasi kondisi ini, pemerintah daerah berencana melakukan operasi pasar dan berkoordinasi dengan petani untuk meningkatkan produksi pangan.
Rizali juga mencatat adanya masalah regulasi di pasar, seperti banyaknya lapak kosong karena pedagang memilih berjualan di luar pasar dengan harga lebih murah akibat tidak adanya beban retribusi di luar pasar.
“Kami sedang merancang regulasi untuk mengatasi masalah ini agar pasar tetap teratur dan harga tetap stabil,” katanya.
Pemerintah daerah memastikan stok bahan pangan lainnya seperti beras dan daging relatif aman menjelang Ramadan.
“Untuk barang selain minyak dan cabai, stok kami aman. Pedagang juga sudah memberikan konfirmasi bahwa persediaan cukup hingga bulan puasa,” jelas Rizali.
Kabupaten Kutim akan terus memantau harga dan ketersediaan sembako, berharap dapat menjaga kestabilan harga dan memenuhi kebutuhan masyarakat, serta mendorong pemerintah pusat untuk mengambil kebijakan terkait harga minyak goreng yang melampaui HET.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.