Dailykaltim.co, Kutim – Sebanyak 80 mahasiswa resmi diwisuda dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Kutai Timur (Kutim), Kamis (5/12/2024). Acara yang digelar di Ruang Akasia, Gedung Serba Guna (GSG), Komplek Perkantoran Pemkab Kutim, Bukit Pelangi, ini menjadi momentum penting bagi para lulusan untuk melangkah ke jenjang berikutnya.
Para wisudawan berasal dari berbagai program studi: 46 dari Agroteknologi, 4 dari Peternakan, 9 dari Teknik Pertanian, 16 dari Kehutanan, dan 4 dari Ilmu Kelautan. Dalam sambutannya, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Kabupaten (Seskab) Kutim, Sudirman Latif, yang mewakili Bupati Kutim, memberikan apresiasi atas capaian para mahasiswa.
“Alhamdulillah, hari ini kita menyaksikan hasil perjuangan anak-anak kita. Semoga ilmu yang didapat menjadi bekal untuk berkontribusi dalam pembangunan khususnya di Kutim,” ujar Sudirman.
Sudirman juga mengungkapkan rencana penggabungan STIPER dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS). Langkah ini dilakukan untuk mengatasi masalah keuangan dan memastikan perguruan tinggi menjadi lebih mandiri.
“Maksud pembentukan tim percepatan penggabungan ini adalah untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian perguruan tinggi kita. Walaupun keduanya berada di bawah kementerian berbeda, namun proses ini memungkinkan,” jelasnya.
Penggabungan ini diharapkan mampu memperkuat peran perguruan tinggi dalam mencetak lulusan berkualitas yang mampu bersaing di tingkat nasional.
Ketua STIPER Kutim, Ismail Fahmi, menyatakan komitmennya untuk terus menyiapkan lulusan yang siap mendukung pembangunan, khususnya di sektor pertanian. Ia juga mengungkapkan bahwa rata-rata masa studi lulusan tahun ini adalah 4 tahun 10 bulan.
“Alhamdulillah, rata-rata masa studi lulusan kali ini adalah 4 tahun 10 bulan. Ke depannya, kami akan berupaya meningkatkan efisiensi kelulusan melalui program-program akselerasi yang akan diterapkan. Salah satu rencana kami adalah menggantikan penulisan tugas akhir seperti skripsi dengan publikasi dalam bentuk jurnal ilmiah,” ujar Ismail.
Ia juga berpesan kepada wisudawan agar terus menjaga nama baik almamater dan mengembangkan diri sesuai perkembangan zaman.
Prosesi wisuda ini menjadi langkah penting dalam perjalanan STIPER Kutim untuk meningkatkan kontribusi pada pembangunan daerah, khususnya di tengah tantangan dan peluang baru yang hadir seiring dengan pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan lulusan berkualitas dan inovasi dalam sistem pendidikan, STIPER Kutim optimistis dapat mendukung pengembangan sektor pertanian dan pembangunan berkelanjutan di Kutai Timur.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.