Dailykaltim.co, Penajam – Anggota Komisi III DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Adjie Noval Endyar, kembali menyoroti permasalahan klasik dalam pengelolaan sampah di wilayahnya.
Kali ini, ia menekankan pentingnya efisiensi waktu dalam siklus pengangkutan sampah oleh armada dump truck yang dinilai masih belum optimal.
Dalam pandangannya, dampak dari keterlambatan pengangkutan tidak hanya sekadar tumpukan sampah yang mencemari lingkungan, tetapi juga membahayakan kondisi fisik armada itu sendiri.
“Karena dump truck ini kalau sudah ngangkut sampah lebih daripada 3 jam 4 jam, lantai baknya itu akan terjadi korosi. Hati-hati, sampah kalau sudah 2 hari itu sangat bahaya,” kata Adjie mengingatkan.
Ia menjelaskan bahwa semakin lama sampah berada dalam bak truk, maka semakin besar risiko timbulnya kerusakan pada armada pengangkut. Hal ini diperparah dengan sifat limbah sampah yang tidak hanya mengandung zat padat, tetapi juga cairan beracun yang dikenal sebagai lindi.
“Limbah sampah itu paling tidak bisa diurai, mengandung residu yang namanya adalah lindi,” lanjutnya.
Lindi adalah cairan yang terbentuk dari hasil pembusukan sampah organik dan anorganik yang mengalir dari tumpukan limbah padat. Zat ini sangat korosif dan berpotensi merusak komponen logam pada kendaraan pengangkut apabila dibiarkan terlalu lama menempel di permukaan bak.
Selain merusak fisik armada, lindi juga merupakan ancaman serius bagi lingkungan jika merembes ke tanah atau mengalir ke perairan sekitar.
[RRI | ADV DPRD PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.