Dailykaltim.co, Penajam – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tengah mematangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk periode lima tahun ke depan.
Di bawah kepemimpinan Bupati Mudyat Noor, dokumen strategis ini disusun dengan orientasi pembangunan yang menyeluruh dan terintegrasi, serta secara sadar diarahkan untuk menyesuaikan dinamika baru akibat kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Untuk RPJMD sekarang masuk dalam tahap konsultasi di Gubernur Kaltim. Mudah-mudahan RPJMD yang kita laksanakan untuk lima tahunan ini bisa lancar,” ujar Mudyat Noor.
Konsultasi ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menjadi bagian penting dari tahapan legalisasi RPJMD, sebelum ditetapkan sebagai dokumen resmi perencanaan pembangunan jangka menengah di daerah. Bupati berharap proses tersebut berjalan tanpa hambatan, agar berbagai program yang telah dirancang segera bisa dieksekusi sesuai target waktu yang telah ditentukan.
RPJMD ini tidak hanya memuat janji politik kepala daerah, tetapi juga berisi peta jalan pembangunan yang memadukan kebutuhan daerah dengan peluang strategis akibat kedekatan geografis PPU dengan IKN. Oleh karena itu, RPJMD PPU kali ini dirancang dengan pendekatan kolaboratif dan berorientasi pada integrasi kawasan.
“Artinya, kita ingin pembangunan dalam lima tahun ini bisa lancar, menyeluruh, terintegrasi satu sama lain, dan bisa saling berkolaborasi untuk menjadikan perubahan yang nyata ke depannya untuk PPU,” tegas Mudyat.
Salah satu isu utama yang menjadi perhatian dalam RPJMD adalah pentingnya menghindari ketimpangan antarwilayah, terutama dalam konteks pembangunan wilayah yang berdampingan dengan pusat pemerintahan baru Indonesia.
Mudyat menegaskan bahwa PPU harus mampu bergerak adaptif dan progresif agar tidak tertinggal dari dinamika pertumbuhan yang akan dipacu oleh kehadiran IKN.
“Kalau dengan keberadaan IKN yang pasti kita menyesuaikan, terutama karena kita berdekatan dengan IKN. Otomatis kan tidak mungkin kelihatan timpang,” ujarnya.
Salah satu proyek besar yang telah dimasukkan ke dalam RPJMD adalah rencana pembangunan kota satelit serta penguatan sektor pariwisata yang mendukung IKN. Kota satelit dimaksudkan sebagai simpul baru pertumbuhan yang tidak hanya menjadi penyangga fisik, tetapi juga pusat layanan dan ekonomi baru yang mampu menyerap tenaga kerja serta mendorong persebaran penduduk.
“Seperti mungkin pembangunan kota satelit, kemudian bagaimana peningkatan pariwisata dalam rangka mendukung IKN nantinya. Karena nanti tujuan akhirnya pasti ke PPU,” jelasnya.
Tak kalah penting adalah pembangunan infrastruktur konektivitas, terutama jalur transportasi darat yang menghubungkan kawasan PPU dengan pusat-pusat aktivitas di IKN. Mudyat menyebut bahwa infrastruktur jalan menjadi prioritas utama dalam RPJMD, karena akan menentukan seberapa lancar arus mobilitas barang, jasa, dan manusia antara dua wilayah tersebut.
“Kemudian bagaimana kita melakukan peningkatan infrastruktur. Jadi kita menyiapkan jalan-jalan yang menghubungkan dari bagian yang terintegrasi antara PPU dan IKN,” katanya.
Sebagai langkah awal, Pemkab PPU telah mulai merancang proyek jalan lingkar yang akan menghubungkan wilayah pesisir hingga ke kawasan daratan. Jalan ini diharapkan akan menjadi jalur alternatif yang mengurangi ketergantungan pada satu-satunya jalur utama yang ada saat ini. Selain mendukung aksesibilitas, jalan lingkar juga diproyeksikan akan membuka pusat-pusat pertumbuhan baru di sepanjang trase-nya.
“Jadi kami sedang merencanakan jalan lingkar, mulai dari pesisir sampai kemudian ke daratan. Inshallah, kita akan memiliki jalan selain satu jalur yang ada saat ini,” imbuhnya.
[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.