Dailykaltim.co, Penajam – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Penajam Paser Utara (PPU) terus menggencarkan kampanye untuk menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.
Kampanye ini menitikberatkan pada edukasi terkait pentingnya pendewasaan usia pernikahan sebagai salah satu upaya utama dalam mencegah terjadinya stunting pada bayi.
Kepala DP3AP2KB PPU, Chairul Rozikin, menjelaskan bahwa penurunan angka stunting menjadi bagian dari upaya nasional yang harus didukung oleh setiap daerah, termasuk PPU.
Menurutnya, dengan menunda usia pernikahan anak, masyarakat dapat merencanakan kehidupan keluarga yang lebih baik dan berkualitas, serta mencegah risiko lahirnya anak-anak dengan masalah kesehatan akibat stunting.
“Secara keseluruhan, pesan yang ingin disampaikan DP3AP2KB PPU ini khususnya terkait upaya nasional dalam penurunan angka stunting,” ujar Chairul Rozikin.
Dalam kampanye tersebut, Chairul menegaskan bahwa pesan utama yang ditekankan adalah pentingnya pendewasaan usia pernikahan. Menurutnya, pernikahan di usia anak sering kali menjadi akar masalah yang menyebabkan gizi buruk pada ibu hamil, serta kurangnya kesiapan fisik dan mental dalam menghadapi kehamilan. Kondisi tersebut pada akhirnya meningkatkan risiko stunting pada anak yang lahir.
“Pesan utama yang diutamakan adalah soal pendewasaan usia pernikahan. Dari sinilah, kita bisa mencegah anak-anak kita rawan mengalami masalah seperti stunting,” jelas Chairul.
DP3AP2KB PPU meyakini bahwa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menunda pernikahan usia anak merupakan langkah penting dalam mencegah stunting. Anak yang tumbuh dengan baik dan sehat adalah kunci keberhasilan dalam membangun generasi yang berkualitas di masa depan.
Chairul menambahkan bahwa membentuk kesadaran ini harus dilakukan secara berkelanjutan, dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk orang tua, guru, dan komunitas lokal.
“Jadi, kita harus membentuk kesadaran agar tidak terjadi pernikahan usia anak-anak, sebab dari situ kita bisa mencegah bayi tumbuh dengan masalah stunting,” tegasnya.
Menurut data DP3AP2KB, PPU masih menghadapi tantangan dalam penurunan angka pernikahan usia anak. Faktor ekonomi, sosial, dan budaya masih mempengaruhi pola pikir masyarakat terkait pernikahan dini.
Oleh karena itu, kampanye ini juga dirancang untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif kepada masyarakat tentang risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan dari pernikahan usia anak.
[RRI | ADV DP3AP2KB PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.