Dailykaltim.co, Bontang – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Bontang mengadakan Forum Group Discussion (FGD) untuk merencanakan pembangunan diorama arsip yang bertujuan menumbuhkan kesadaran sejarah serta pentingnya arsip. Diskusi ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bontang, Aji Erlinawati, di ruang multimedia DPK.
Pembangunan diorama arsip ini menjadi langkah strategis untuk memperkenalkan sejarah Kota Bontang kepada generasi muda, dengan menekankan nilai-nilai kearifan lokal. DPK menyadari adanya tantangan akibat minimnya dokumen sejarah yang tersedia, sehingga mengharapkan dukungan data dari berbagai pihak, termasuk perusahaan besar seperti Badak LNG, PKT, dan Indominco, serta tokoh sejarah dan budaya setempat.
Kepala DPK Bontang, Retno Febriaryanti, menyatakan bahwa pembangunan diorama ini merupakan upaya Pemkot Bontang untuk menghidupkan arsip sejarah dan mengenalkan perjalanan kota dari waktu ke waktu.
“Diorama ini diharapkan menjadi sarana edukasi yang menarik bagi generasi muda agar mereka lebih memahami sejarah Bontang secara runtut,” ungkap Retno.
Rencana lokasi diorama akan ditempatkan di bekas kantor lurah Satimpo, di satu kompleks dengan kantor DPK, tepatnya di Jalan HM. Ardan Satimpo, Bontang Selatan. Lokasi ini dipilih karena aksesibilitasnya yang baik bagi masyarakat.
Kepala Bidang Pengelolaan dan Penyelamatan Arsip, Eviyanti, mempresentasikan konsep layout diorama yang mencakup berbagai aspek sejarah penting Kota Bontang. Rencana ini mencakup sejarah kota, kepemimpinan, arsip pendirian perusahaan besar, politik, paguyuban kedaerahan, eksistensi umat beragama, seni dan budaya, serta peristiwa penting seperti wabah COVID-19. Diorama ini juga akan menampilkan tokoh-tokoh sejarah dan prestasi-prestasi Kota Bontang di berbagai bidang.
Retno berharap pengembangan Detail Engineering Design (DED) diorama ini dapat melibatkan kolaborasi dari semua pihak terkait.
“Kami berharap program ini ditangani dengan serius dan dikonsep secara jelas agar hasilnya bisa memberikan dampak positif dan menarik bagi masyarakat,” tambahnya.
Sekda Kota Bontang, Aji Erlinawati, memberikan arahan penting terkait rencana pembangunan diorama ini. Ia menekankan agar pembangunan dilakukan dengan serius dan tidak terburu-buru.
“Karya ini harus dikonsep dengan baik dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, agar hasilnya benar-benar bermanfaat dan diterima masyarakat,” ujarnya.
Ketua Komisi A DPRD Kota Bontang, Saiful Rizal, juga menyatakan dukungannya terhadap proyek ini dan berharap agar prestasi-prestasi di Bontang dapat diabadikan dalam prasasti.
“Prestasi-prestasi ini perlu dipastikan dengan prasasti agar bisa dikenang dan menjadi pembelajaran bagi generasi yang akan datang,” jelas Saiful.
Seniman Bontang, Edi Sudaryanto, mengusulkan agar diorama arsip tidak hanya menjadi tempat penyimpanan sejarah, tetapi juga sumber informasi tentang cerita rakyat dan budaya lokal.
“Diorama ini bisa menjadi sarana yang memudahkan generasi mendatang untuk mengakses literatur sejarah yang penting bagi mereka,” kata Edi.
Ketua PWI Bontang, Suryadi, menambahkan bahwa diorama arsip sebaiknya menggabungkan unsur budaya, alam, dan industri, untuk memberikan kesan yang menarik dan komprehensif mengenai identitas Bontang yang kaya akan budaya dan sejarah industri.
Rencana pembangunan diorama arsip ini mendapat respons positif dari berbagai pihak, dengan harapan proyek ini dapat terealisasi dengan baik dan memberikan manfaat jangka panjang dalam melestarikan serta mengenalkan sejarah Kota Bontang kepada generasi mendatang.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.