Dailykaltim.co, Penajam – Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Andi Teraso, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap hasil panen musim tanam kedua tahun ini yang tidak sesuai harapan.
Berbeda dengan musim tanam pertama yang cenderung menghasilkan panen memadai, musim kedua justru menghadirkan tantangan besar bagi para petani akibat kondisi cuaca ekstrem yang terjadi secara mendadak.
Cuaca yang berubah drastis, dari panas terik yang berkepanjangan ke hujan deras saat panen, terbukti mempengaruhi kualitas hasil panen dan produktivitas petani secara keseluruhan.
“Pada musim tanam kedua hasilnya tidak terlalu baik jika dibandingkan dengan musim tanam pertama. Ini disebabkan oleh kondisi cuaca yang kurang mendukung, terutama saat kemarin cuaca panas yang sangat terik,” ujar Andi Teraso.
Menurutnya, perubahan suhu yang ekstrem ini sangat mempengaruhi tanah dan tanaman yang tengah berada dalam fase penting pertumbuhannya.
Suhu yang terlampau tinggi pada musim kemarau menyebabkan tanah mengalami kekeringan cukup parah, sehingga tanaman mengalami stress akibat kurangnya asupan air.
Tidak berhenti di situ, ketika waktu panen tiba, hujan deras yang turun semakin memperburuk kondisi hasil panen.
“Pada saat petani mulai panen, hujan deras turun, sehingga mempengaruhi hasil panen. Tanah yang sebelumnya telah melalui musim kemarau yang panjang kemudian terpengaruh oleh hujan,” jelas Andi.
Ia menambahkan bahwa kondisi tanah yang baru saja mengalami musim kemarau panjang tidak dapat langsung beradaptasi dengan baik ketika diguyur hujan deras. Akibatnya, tekstur tanah menjadi lebih lembek dan berpotensi menyebabkan kerusakan pada tanaman yang sudah siap panen.
[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.