Dailykaltim.co, Penajam – Di tengah upaya memperkuat budaya literasi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) tak hanya bicara soal angka dan indeks.
Mereka justru mendorong pendekatan yang lebih membumi dan dekat dengan realitas pembaca. Salah satunya dengan menyediakan bahan bacaan yang bervariasi dan ramah untuk semua kalangan, mulai dari siswa sekolah dasar hingga masyarakat umum.
“Langkah-langkah terobosan kemudian juga upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan ini semuanya untuk masyarakat, terutama sekali lagi, kenapa literasi itu penting? Karena dari situlah kita bisa menambah wawasan, menambah pengetahuan juga,” ujar Sekretaris Dispusip PPU, Aswar Bakri.
Bagi Aswar, literasi bukan hanya soal kemampuan teknis membaca dan menulis. Di baliknya, ada proses peningkatan daya pikir, pengayaan perspektif, hingga keterampilan hidup yang lebih baik. Oleh karena itu, ia meyakini bahwa perpustakaan harus mampu menyuguhkan bacaan yang bukan saja mendidik, tetapi juga menghibur dan mengundang minat.
Dispusip PPU sendiri saat ini mengelola ribuan koleksi buku, yang telah melalui proses kurasi dan penyortiran rutin. Buku-buku yang sudah usang atau tidak lagi relevan ditempatkan di ruang museum pustaka, sementara yang masih layak—baik dalam konten maupun fisiknya—disebar ke berbagai lini layanan, termasuk perpustakaan keliling dan taman bacaan masyarakat.
“Jangan khawatir, Dinas Perpustakaan itu punya ribuan koleksi buku yang pastinya sudah mengalami proses sortir—yang kira-kira sudah tidak layak pasti dimuseumkan,” katanya.
Aswar menjelaskan, koleksi yang tersedia di Dispusip PPU tidak hanya didominasi oleh buku-buku referensi berat atau akademik. Sebaliknya, mereka secara sadar menyediakan bacaan ringan seperti novel populer, komik edukatif, hingga buku cerita bergambar untuk anak-anak usia dini. Langkah ini diambil sebagai strategi untuk memancing ketertarikan awal terhadap kegiatan membaca, terutama bagi generasi muda.
“Buku-buku yang tersedia adalah buku yang bermanfaat. Tapi namanya buku juga kan ada yang sifatnya seperti novel, tidak melulu yang serius-serius. Kami sediakan,” jelas Aswar.
Menurutnya, membaca novel dan komik bukanlah aktivitas yang sia-sia, selama isinya membangun imajinasi, daya narasi, dan kepekaan sosial pembaca.
Bahkan bagi anak-anak, buku kartun bergambar merupakan jembatan awal yang sangat efektif dalam menumbuhkan minat baca. Oleh karena itu, pustakawan secara aktif memasukkan buku-buku jenis ini dalam daftar rotasi silang layan ke taman bacaan maupun sekolah.
“Ada novel, ada juga kartun untuk anak-anak. Mereka biasanya suka kartun, yang bergambar. Itu penting sekali menumbuhkan minat baca,” tambahnya.
[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.