Dailykaltim.co, Samarinda – Penataan parkir di Samarinda menjadi salah satu fokus utama Wali Kota Andi Harun. Melalui langkah-langkah tegas dan inovatif, ia berupaya mengatasi berbagai persoalan parkir yang selama ini menjadi sorotan, baik demi kenyamanan warga maupun optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Untuk mewujudkan hal ini, Pemkot Samarinda menggerakkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, terutama Dinas Perhubungan (Dishub), guna mengelola perparkiran secara teknis di lapangan. Salah satu langkah signifikan yang dilakukan adalah mengubah sistem pembayaran parkir dari tunai menjadi non-tunai menggunakan uang elektronik, yang secara efektif menekan kebocoran PAD.
Dishub Samarinda juga merekrut juru parkir (jukir) resmi, memberikan pembinaan, dan menggaji mereka secara langsung. Upaya ini memastikan pelayanan parkir yang lebih baik dan mendukung pengelolaan yang tertib. Meski belum sepenuhnya ideal, sejumlah titik parkir mulai menunjukkan perbaikan, baik dari sisi sistem pembayaran yang transparan maupun penataan lapangan.
Selain itu, Dishub menerapkan sanksi tegas seperti gembos ban, derek kendaraan, hingga denda bagi pelanggar aturan parkir. Kebijakan ini membantu menciptakan ketertiban, meskipun tantangan masih ada.
Wali Kota Andi Harun tidak hanya mengandalkan laporan tertulis, tetapi turun langsung ke lapangan untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak). Dalam sidak terbaru di Jalan KH Abul Hasan, Samarinda Kota, ia menemukan indikasi kecurangan dari jukir. Menindaklanjuti temuan ini, ia segera memerintahkan Inspektorat Daerah (Itda) untuk mengaudit Dishub, khususnya petugas yang terlibat langsung dalam pengelolaan parkir.
“Saya perintahkan Inspektorat untuk melakukan audit selama sepekan ke depan,” ujar Andi Harun kala itu.
Proses audit saat ini masih berjalan. Menurut Wali Kota, permasalahan parkir di Samarinda cukup kompleks dan memerlukan pendekatan disiplin untuk memperbaiki layanan bagi warga. Ia menegaskan bahwa audit ini tidak bertujuan hukum, melainkan demi efisiensi dan optimalisasi pengelolaan parkir.
Perhatian Wali Kota terhadap masalah perparkiran semakin terlihat saat ia merespons isu intimidasi petugas Dishub oleh jukir liar, yang ramai diperbincangkan di media sosial. Ia mengecam keras tindakan tersebut dan meminta agar kasus ini segera dilaporkan ke pihak berwajib.
“Saya masih menunggu laporan resmi. Tapi jika benar kejadian itu melibatkan jukir liar, maka tindakan tegas harus diambil. Semua warga memang memiliki hak untuk mencari nafkah. Tapi harus dengan cara yang benar, bukan dengan intimidasi atau kekerasan,” tegas Andi Harun.
Dengan berbagai upaya tersebut, Wali Kota optimistis perparkiran di Samarinda dapat menjadi lebih tertib, transparan, dan memberikan manfaat bagi seluruh warga.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.