Dailykaltim.co, Penajam – Penerapan desa digital di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih menghadapi tantangan besar. Hingga saat ini, tingkat implementasi desa digital di PPU masih berada di bawah 75 persen. Beberapa desa masih mengalami kendala, terutama terkait jaringan internet yang belum memadai.
Hal ini menjadi perhatian utama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) PPU yang bekerja sama dengan Diskominfo untuk mendorong pengalokasian dana desa guna mendukung digitalisasi desa.
Kepala DPMD PPU, Tita Deritayati, mengungkapkan bahwa desa-desa yang telah memulai penerapan digitalisasi belum mencapai 80 persen dari total keseluruhan desa di PPU. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh beberapa desa adalah akses jaringan internet yang masih terbatas.
Meskipun begitu, DPMD PPU terus berupaya memberikan solusi agar desa-desa tersebut dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan meningkatkan kualitas layanan publik melalui digitalisasi.
“Belum sampai 80 persen (penerapannya), masih sekitar di bawah 75 persen ya. Karena kan memang mungkin ada daerah-daerah yang agak sedikit susah jaringan ya,” ujar Tita saat memberikan keterangannya.
Tita menjelaskan bahwa Diskominfo memiliki peran penting dalam membantu desa-desa mengatasi kendala jaringan internet. Melalui kerja sama yang erat antara DPMD dan Diskominfo, desa-desa di PPU diharapkan dapat segera mengatasi keterbatasan jaringan dan mulai mengimplementasikan sistem digital untuk layanan administrasi dan akses informasi kepada masyarakat.
“Makanya kita kerjasama dengan Diskominfo untuk mendorong desa digital, mereka punya peran-peran itu,” tambahnya.
Dalam upaya mendorong percepatan penerapan desa digital, DPMD PPU telah mengeluarkan surat edaran yang mengimbau kepada seluruh desa untuk mengalokasikan dana desa demi mendukung digitalisasi.
Dana tersebut diharapkan dapat digunakan untuk membangun akses internet dan mengimplementasikan layanan satu pintu secara digital di masing-masing desa. Dengan langkah ini, desa-desa di PPU diharapkan dapat lebih transparan dalam memberikan informasi dan layanan publik.
“Memang harapannya, semua desa dan fasilitas pendukung itu sudah mulai diakomodir. Kita juga ada surat yang menghimbau desa-desa harus juga menganggarkan Dana desanya untuk digitalisasi, seperti akses internet, pelayanan satu pintu secara digital, kalau enggak akan tertinggal,” terang Tita.
[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.