Dailykaltim.co, Penajam – Pj Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Muhammad Zainal Arifin, menekankan pentingnya implementasi pengarusutamaan gender dalam dunia kerja di Kabupaten PPU.Â
Ia menyebut bahwa meskipun demografi di wilayah ini didominasi oleh laki-laki, kebijakan nasional mengharuskan perusahaan untuk memberikan ruang yang lebih besar bagi perempuan, minimal 40 persen dari total tenaga kerja yang dipekerjakan. Imbauan ini sesuai dengan kebijakan pusat terkait kesetaraan gender di tempat kerja.
“Sebenarnya imbauan itu harusnya dari pengarusutamaan gender, ya. Kalau di pusat kan harusnya pengarusutamaan gender minimal 40 persen,” ungkap Zainal Arifin dalam keterangannya baru-baru ini.
Zainal menjelaskan bahwa kebijakan ini menjadi penting dalam rangka memberikan kesempatan yang setara bagi perempuan untuk berkontribusi dalam dunia kerja.Â
Pengarusutamaan gender di dunia kerja bukan hanya soal keseimbangan jumlah, tetapi juga tentang bagaimana perusahaan menyediakan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan untuk berkembang.Â
Dengan memberikan lebih banyak ruang bagi perempuan, diharapkan akan tercipta keseimbangan yang lebih baik di dalam berbagai sektor ekonomi di PPU.
“Jadi dalam pekerjaan yang sama, harusnya gender mainstream-nya 40 persen. Jadi minimal ada angka perempuan yang ikut bekerja di sana 40 persen,” tegasnya.
Kebijakan ini, lanjut Zainal, bukan hanya sekedar imbauan, tetapi merupakan bagian dari gerakan nasional untuk meningkatkan keterlibatan perempuan dalam dunia kerja.Â
Pemerintah pusat telah lama mendorong penerapan pengarusutamaan gender, dengan harapan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan adil bagi semua gender.Â
Namun, ia juga menyadari bahwa kondisi demografi di PPU, yang memang memiliki lebih banyak penduduk laki-laki, menjadi salah satu tantangan dalam menerapkan kebijakan ini secara menyeluruh.
“Artinya, pengarusutamaan gender itu sudah menjadi gerakan yang sudah lama. Tapi mungkin kondisinya di sini, karena memang demografinya laki-laki yang lebih banyak. Jadi mungkin pengarusutamaan gendernya kurang,” tambahnya.
Meskipun tantangan demografi menjadi salah satu faktor penghambat, Zainal tetap optimis bahwa pengarusutamaan gender akan terus berjalan.Â
Menurutnya, secara alamiah, dengan semakin berkembangnya perusahaan dan sektor-sektor ekonomi di PPU, lebih banyak perempuan akan terlibat dalam dunia kerja. Hal ini terutama terlihat dari DP3AP2KB PPU yang telah menunjukkan peningkatan partisipasi perempuan dalam berbagai programnya.
“Tapi tadi, DP3AP2KB tadi saja lebih banyak pekerja perempuan, kan. Saya kira secara alamiah nanti akan terbentuk,” tutup Zainal.
[RRI | ADV DP3AP2KB PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.