Dailykaltim.co, Penajam – Upaya pencegahan pernikahan usia anak di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus dilakukan meskipun menghadapi berbagai kendala, termasuk keterbatasan anggaran.
Sosialisasi yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) PPU terus berlanjut, meskipun efektivitasnya masih bergantung pada berbagai faktor.
Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak dan Perempuan (PPHAP) DP3AP2KB PPU, Nurkaidah, mengakui bahwa kendala anggaran menjadi salah satu faktor penghambat utama dalam menjalankan sosialisasi pencegahan pernikahan anak secara lebih luas.
Menurutnya, meskipun upaya sosialisasi terus dilakukan, cakupan dan intensitasnya belum maksimal karena keterbatasan dana yang tersedia.
“Kita terus lakukan sosialisasi, kalau efektif atau tidaknya ya tergantung. Kalau kita ini misalnya ada permohonan dari sekolah-sekolah. Kemudian anggaran juga tidak memadai untuk sosialisasi, banyak keterbatasannya memang,” ujar Nurkaidah.
Ia menambahkan, permintaan sosialisasi biasanya datang dari sekolah-sekolah atau komunitas-komunitas yang peduli terhadap isu pernikahan usia anak. Namun, karena anggaran yang terbatas, pihaknya harus memilih dengan cermat tempat dan waktu pelaksanaan sosialisasi.
Program ini juga mengandalkan kerja sama dengan berbagai pihak lain, seperti organisasi masyarakat dan lembaga keagamaan.
Sosialisasi pencegahan pernikahan anak sangat penting, mengingat angka pernikahan di bawah umur di PPU masih cukup tinggi. Banyaknya kasus pernikahan anak di beberapa kecamatan memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.
Sosialisasi yang efektif diharapkan dapat membantu mengubah pola pikir masyarakat mengenai pernikahan dini dan dampaknya terhadap masa depan anak-anak.
Salah satu upaya yang telah dilakukan DP3AP2KB PPU untuk mengatasi keterbatasan anggaran adalah bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK di tingkat kecamatan.
Kerja sama ini memungkinkan pelaksanaan sosialisasi di empat kecamatan secara bersamaan, dengan melibatkan berbagai pihak seperti Bidang Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Keluarga (KBKK) serta Kementerian Agama (Kemenag).
“Kalau tahun lalu kami kerjasama dengan PKK, 4 kecamatan melakukan sosialisasi bersama Bidang KBKK dan Kemenag karena mereka punya anggaran,” tutup Nurkaidah.
[RRI | ADV DP3AP2KB PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.