Dailykaltim.co, Bontang – Wali Kota Bontang, Basri Rase, memimpin dialog terbuka dengan puluhan Ketua RT dari Kecamatan Bontang Barat, bertujuan mempererat komunikasi antara pemerintah kota dan masyarakat melalui perwakilan RT.
Acara ini dihadiri pejabat penting termasuk Sekretaris Daerah, Asisten, Staf Ahli, anggota Forkopimda, dan Kepala OPD beserta delegasinya. Camat Bontang Barat, Ida Idris, melaporkan bahwa dialog ini menjadi wadah penting untuk menyampaikan aspirasi langsung dari tingkat RT kepada pemerintah.
Sebanyak 93 Ketua RT hadir, mewakili 12 RT dari Kelurahan Kanaan, 30 RT dari Kelurahan Telihan, dan 51 RT dari Kelurahan Belimbing. Dalam sambutannya, Camat Ida Idris mendorong para Ketua RT untuk proaktif menyampaikan kritik yang membangun demi kemajuan Kota Bontang.
Wali Kota Basri Rase menekankan pentingnya komunikasi langsung antara pemerintah dan masyarakat, namun mengingatkan agar kritik disampaikan langsung kepada pihak berwenang, bukan melalui media sosial.
“Kritik yang konstruktif harus disampaikan secara langsung kepada pihak yang berwenang, untuk menciptakan suasana yang kondusif dalam pembangunan,” ujarnya.
Dialog dipandu oleh Asisten Administrasi Umum, Ahmad Suharto, yang memfasilitasi pertanyaan dari para Ketua RT. Enam Ketua RT menyoroti berbagai masalah seperti silva anggaran, tempat parkir Damkar di Telihan, dan kekurangan lahan pemakaman umum. Ketua RT dari Kelurahan Telihan mengusulkan pemekaran wilayah untuk menangani pertumbuhan populasi yang cepat.
Ketua RT dari Kelurahan Belimbing menyuarakan kekhawatirannya terkait manajemen Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah yang kurang memadai. Herdi, salah seorang Ketua RT, mengeluhkan kapasitas TPS yang sering kali tidak mencukupi, menyebabkan kepadatan sampah di lingkungan tersebut.
Menanggapi permasalahan tersebut, Wali Kota memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup untuk meningkatkan frekuensi pengangkutan sampah di BTN PKT minimal dua kali seminggu guna mengurangi masalah tersebut.
Para Ketua RT juga mengusulkan berbagai fasilitas seperti laptop untuk mendukung pelayanan mereka, pengadaan kursi, CCTV, dan Balai Pertemuan Umum sebagai sarana untuk memperkuat komunitas setempat.
Dialog ini diakhiri dengan komitmen dari Wali Kota dan jajarannya untuk terus berkomunikasi dan bekerja sama dengan masyarakat melalui perwakilan RT, guna menjaga tata kelola kota yang lebih baik dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Dengan berakhirnya dialog ini, harapan tertuju pada implementasi solusi konkret atas permasalahan yang telah disoroti, sebagai langkah nyata menuju kemajuan bersama Kota Bontang.
[RRI]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.