Dailykaltim.co, Penajam – Penularan malaria tidak selalu menunjukkan gejala yang kasat mata. Bahkan, sebagian penderita justru tak menyadari tubuh mereka telah menjadi inang bagi parasit berbahaya. Kondisi ini kini menjadi salah satu tantangan besar bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dalam upaya percepatan eliminasi malaria.
“Itu orang-orang sudah tahu biasanya, kalau ada panas, demam dan menggigil. Bahkan sekarang ada malaria tanpa gejala karena orang sering terpapar, sehingga gejalanya tidak nampak,” ujar Penata Kelola Layanan Kesehatan Dinkes PPU, Harjito Ponco Waluyo.
Fenomena malaria asimptomatik atau tanpa gejala kini semakin sering ditemui, terutama di wilayah-wilayah yang secara historis memiliki tingkat paparan malaria cukup tinggi. Menurut Harjito, kondisi ini terjadi karena tubuh individu yang sering terpapar parasit malaria memiliki kekebalan parsial. Alhasil, parasit tetap hidup di dalam darah, namun tidak menimbulkan gejala mencolok seperti demam tinggi atau menggigil.
Karena itu, Dinkes PPU menekankan pentingnya skrining aktif terhadap setiap kasus yang terkonfirmasi. “Makanya itu tadi yang terpenting, screening. Jadi kalau satu orang terkena, harus kita periksa semua yang kontak dengan dia karena biasanya ada yang tanpa gejala,” jelas Harjito.
Ia menambahkan bahwa pada kasus normal, gejala malaria biasanya muncul dalam bentuk panas tinggi, menggigil, hingga mual dan muntah. Gejala-gejala ini merupakan indikasi infeksi parasit Plasmodium yang sudah berkembang dalam tubuh.
“Tetapi biasanya gejalanya itu panas, demam dan menggigil sampai mual muntah itu yang menyebabkan malaria berat,” ucapnya. Namun yang menjadi sorotan saat ini justru kasus yang tak menunjukkan gejala tersebut, karena sering kali lolos dari deteksi dan berisiko menyebarkan penyakit lebih luas.
Harjito juga menggarisbawahi bahwa durasi penyakit malaria cukup khas. “Kalau kondisi badan dan imunitasnya turun, dia akan muncul. Kurun waktu penyakitnya itu dua minggu karena disebabkan parasit plasmodium,” katanya. Ia menyebut bahwa waktu inkubasi tersebut membuat banyak orang terlambat menyadari bahwa mereka sudah terinfeksi.
[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.